Mohon tunggu...
Muhammad Fachrul Rodji
Muhammad Fachrul Rodji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Wirausaha

A Strong Hope Can Make Your Dreams Come True

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dedikasi Warga Grogol Selatan Menjaga Perlintasan Kereta Api

2 Juni 2021   22:37 Diperbarui: 2 Juni 2021   22:42 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.Warga Grogol Selatan menutup palang perlintasan kereta (Dokpri)

Pendapatan yang dihasilkan dari penjaga perlintasan ini hanya berasal dari sumbangan yang diberikan dari orang-orang yang menyeberang saja. Bermodalkan tempat kaleng biskuit bekas untuk menerima uang dari penyeberang yang diberikan seikhlasnya.

Gambar 2. Warga Grogol Selatan Mengatur lalu lintas kendaraan di perlintasan jalur rel kereta (Dokpri)
Gambar 2. Warga Grogol Selatan Mengatur lalu lintas kendaraan di perlintasan jalur rel kereta (Dokpri)

Tugas yang mereka kerjakan tidak hanya membantu seseorang dalam menyeberang perlintasan kereta. Beberapa kejadian yang terjadi seperti motor mogok, pengendara terjatuh, dan beberapa kejadian lainnya turut menjadi bagian dari tugas mereka dalam mengawasi dan menjaga perlintasan agar tetap aman.

"Kadang-kadang ada saja motor mogok di sini kita bantu, pernah juga kejadian motor jatuh tabrakan karna ada pengendara lain yang lawan arah". Ujar Pak Mardi.

kejadian seperti kemacetan lalu lintas, karena banyaknya volume kendaraan besar seperti mobil, sering melewati perlintasan tersebut. Pihak kepolisian lalu lintas pernah ikut menjaga perlintasan area tersebut karena sering menjadi area yang menyebabkan kemacetan karena banyaknya volume kendaraan yang ingin menyeberang perlintasan.

Keadaan jalan yang sempit, membuat sulitnya penjaga perlintasan rel dalam mengatur arus yang lalu lintas yang terjadi di persimpangan area perlintasan. Sempat terjadi suatu peristiwa yang mengakibatkan cekcok antara pihak kepolisian dengan penjaga perlintasan kereta yang disebabkan karena sering terjadinya kemacetan pada saat jam pulang kerja.

Isu jalanan perlintasan akan ditutup justru mendapatkan penolakan dari pihak penjaga perlintasan karena dirasa akan merugikan pendapatan mereka selama ini.

"Pernah di sini kita di tegur polisi karena sering terjadi kemacetan di persimpangan, banyak juga pengendara dari arah Kebayoran sama kendaraan yang dari arah Palmerah sampe katanya ini jalanan mau ditutup, ya kita ga terima lah ini kan jalanan masyarakat". Ujar Pak Mardi

Mereka mengaku pernah mendapatkan tawaran pekerjaan dari KAI dengan persyaratan seperti cek kesehatan dan harus mengikuti pelatihan resmi. Akan tetapi penawaran tersebut tidak kunjung menjumpai mereka hingga saat ini.

"Pertama kali kita dapet kebijakan dari kelurahan untuk jagain perlintasan ini, ada orang dari KAI juga katanya kita ditawarin kerjaan jagain perlintasan begini, dengan syarat cek kesehatan dulu, sama di sekolahin dulu, tapi sampe sekarang belom ada info lebih lanjutnya lagi". Tambah rekan Pak Mardi.

Kesadaran mereka dalam melihat situasi yang terjadi, melihat kondisi kurangnya fasilitas yang mendukung dalam menyokong keamanan perlintasan bukan menjadi alasan mereka untuk berhenti menjaga keamanan perlintasan mereka. Mayoritas di antara mereka mengaku karena inisiatif sendiri dan memang telah menjadi mata pencahariannya setiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun