Mohon tunggu...
adji
adji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

jalani dengan baik prosesnya, syukuri dan nikmati hasilnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila sebagai Hakikat Bangsa Indonesia

18 Desember 2022   16:12 Diperbarui: 18 Desember 2022   16:27 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan nikmat-Nya kita masih diberikan kesehatan hingga saat ini. Tak lupa sholawat beriring salam kita haturkan kepada baginda kita, Nabi Muhammad SAW. Halo sobat kompasiana! Bagaimana kabarnya? semoga semua dalam keadaan sehat wal'afiat ya. Perkenalkan, saya Adji Nur Fadrian, Mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam UINSI Samarinda. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas sedikit mengenai Pancasila sebagai hakikat Bangsa Indonesia.

Sobat semua pasti sudah tahu kan apa itu Pancasila? Ya, Pancasila merupakan dasar negara Bangsa Indonesia dan merupakan sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.

Sebelum itu, tahu kah sobat semua apa itu hakikat? Oleh karena itu, disini saya akan membahas sedikit tentang Pancasila sebagai Hakikat Bangsa Indonesia.

Pancasila merupakan hal yang sudah tidak asing bagi kita semua warga Indonesia. Di dalam Pembukaan UUD 1945 dalam alinea keempat sudah tertera jelas sila-sila Pancasila dan dijadikan dasar negara dengan berisikan lima sila. Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti bahwa Pancasila dijadikan landasan dalam pelaksanaan penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai dasar negara, berarti bahwa semua kegiatan dan pelaksanaan negara harus didasarkan dan mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

Lalu, bagaimana dengan Pancasila sebagai hakikat Bangsa Indonesia?

Pancasila sebagai hakikat Bangsa Indonesia berarti bahwa sesuatu yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila, yang dijadikan sebab sebagai dasar negara itu sendiri. Hakikat Pancasila sendiri terdiri dari lima dasar. Yang pertama adalah nilai Ketuhanan, yang berarti bahwa Pancasila sangat berpegang teguh kepada nilai-nilai keyakinan kepada Tuhan. Bahwa kehidupan ini dimulai karena adanya Tuhan dan karena Tuhan lah kehidupan ini ada oleh karena itu Pancasila menjadikan inti dari nilai itu sendiri ialah percaya bahwa kehidupan ini dimulai dari karena adanya Tuhan yang Maha Kuasa. Sila kedua, mengandung nilai kemanusiaan. Artinya, Pancasila sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan terutama dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari karena Bangsa Indonesia memiliki beragam perbedaan sehingga dalam  penerapannya sangat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Sila ketiga, mengandung nilai persatuan yang diartikan sebagai nilai kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara dan dengan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika. Sila keempat, mengandung nilai-nilai kerakyatan yang berarti bahwa dalam aspek apapun baik itu di kehidupan sehari-hari kita harus mengutamakan kebersamaan dan kenyamanan bersama tanpa mementingkan kepentingan pribadi. Dan sila kelima, mengandung nilai keadilan yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari bahwa kita harus berlaku adil kepada siapapun dan dimanapun berlandaskan dengan niali-nilai Pancasila.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai Hakikat Bangsa adalah suatu makna yang terkandung di dalam nilai-nilai Pancasila yang menjadi sebab Pancasila itu menjadi dasar atau pedoman bagi kita semua. Pancasila menunjukkan hakikat yang bersifat abstrak yang sudah ada di dalam pikiran manusia jauh sebelum pancasila itu dilahirkan yang bersangkutan dengan kehidupan pribadi dan sehari-hari serta menjadi suatu pedoman yang konkret terhadap segala aspek kehidupan bangsa ini.

Saya selaku penulis artikel ini, memohon maaf jikalau ada kesalahan dari penulisan atau informasi yang kurang sesuai dengan pemahaman pembaca karena masih sangat terbatasnya ilmu yang saya miliki dan oleh karena itu saya sangat berharap kritik beserta saran yang membangun dari para pembaca agar kedepannya bisa menjadi acuan saya dalam membuat sebuah artikel. Sekian dan terima kasih!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun