Mohon tunggu...
Yusuf Adityoswara Danu Andoko
Yusuf Adityoswara Danu Andoko Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Seorang Pelajar Sekolah Menengah Atas

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sedikit tentang Sosio-Nasionalisme dan Sosio-Demokrasi

5 Desember 2022   21:14 Diperbarui: 23 Mei 2023   06:47 5004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sukarno saat Muda. Foto:BarometerNews.Com

Pemikiran tentang Sosio-Nasionalisme dan Sosio-Demokrasi tidak terlepas dari pemikiran Sukarno dan gagasan Marhaenismenya. Konsepsi Sosio-Nasionalisme dan Sosio-Demokrasi Sendiri merupakan Nyawa daripada Marhaenisme. Keduanya merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain dan saling melengkapi.

Konsepsi Sosio Nasionalisme dan Sosio-Demokrasi ini dilahirkan dalam konteks perjuangan bangsa Indonesia melepaskan diri dari cengkraman Kolonialisme-Imperialisme Belanda. Akan tetapi Konsepsi ini harus mampu berkembang dan beradaptasi sesuai zamannya. Karena perkembangan konsepsi Sosio Nasionalisme dan Sosio Demokrasi ini memiliki tantangan barunya sendiri pada saat ini, yaitu Neo Kolonialisme dan Neo Imperialisme.

Sosio-Nasionalisme

Menurut Sukarno, Sosio-nasionalisme adalah "nasionalisme masyarakat", nasionalisme yang mencari selamatnya seluruh masyarakat dan yang bertindak menurut wet-wetnya masyarakat itu. Artinya, Konsep Sosio-Nasionalisme ini merupakan Nasionalisme nya rakyat. Nasionalisme yang mementingkan hajat hidup rakyat banyak. Sosio-Nasionalisme merupakan azas perjuangan Kebangsaan yang bersandarkan pada Peri-Kemanusiaan. Sosio-Nasionalisme atau Nasionalisme Masyarakat adalah nasionalisme politik dan ekonomi yang tujuannya mencari kebebasan politik dan kebebasan ekonomi yang mengantarkan masyarakat Adil makmur yang bebas dari "exploitation de l'homme par l'homme"(penghisapan Manusia atas Manusia).

Sukarno dalam Pledoi Indonesia Menggugat Mengatakan bahwa, "Sosio-nasionalisme adalah nasionalisme marhaen, dan menolak tiap tindak borjuisme yang menjadi sebabnya kepincangan masyarakat itu. Jadi: sosio-nasionalisme adalah nasionalisme politik dan ekonomi---suatu nasionalisme yang bermaksud mencari keberesan politik dan keberesan ekonomi, keberesan negeri dan rezeki..... Sosio-demokrasi adalah timbul karena sosio-nasionalisme."

Jadi, Sosio-Nasionalisme yang digagas Sukarno ini mempertegas Nasionalisme apakah yang diadopsi rakyat Indonesia. Nasionalismenya rakyat Indonesia bukanlah Nasionalisme yang sempit yaitu Chauvinisme, Akan tetapi Nasionalisme yang juga menjunjung tinggi rasa persaudaraan antar Bangsa-Bangsa. dan rasa kemanusiaan.

Sosio-Demokrasi

Sosio-demokrasi adalah demokrasinya massa-rakyat. Sosio demokrasi berdiri diatas Dua Kaki yang kokoh, yaitu demokrasi politik dan demokrasi ekonomi, di tengah-tengah rakyat. Konsepsi Sosio-Demokrasi mencoba menyatukan Demokrasi Politik dan Demokrasi Ekonomi. Artinya, Demokrasi ini tidak berfokus kepada Keadilan dan kesetaraan politik, akan tetapi juga berfokus kepada kepentingan dan kebutuhan Rakyat dalam hal ekonomi.

Dengan Sosio-Demokrasi, Rakyat memegang otoritas atas semua hal baik itu Politik, Ekonomi, Pendidikan, Dan sebagainya. Inilah yang dimaksud dengan Demokrasi Politiknya Sosio-Demokrasi. Singkatnya, Demokrasi yang Dari Rakyat untuk Rakyat.

Bersamaan dengan itu, Demokrasi Ekonomi dalam Sosio-Demokrasi mengambil peran bahwa seluruh proses produksi dan seluruh alat-alat produksi berada di tangan rakyat dikuasai Rakyat. Dalam hal ini, perusahaan perusahaan di kontrol dan berada di tangan Rakyat lewat Negara.

Sukarno menyatakan bahwa, "Dengan demokrasi politik dan demokrasi ekonomi itu, maka nanti di seberangnya jembatan emas masyarakat Indonesia bisa diatur oleh rakyat sendiri sampai selamat---di bikin menjadi suatu masyarakat tanpa kapitalisme dan imperialisme,". Maka Konsep Sosio-Demokrasi ini secara revolusioner menggunakan Demokrasi Politik dan Demokrasi Ekonomi untuk mewujudkan masyarakat adil makmur tanpa Kapitalisme dan Imperialisme seperti yang Sukarno katakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun