Mohon tunggu...
Aditya Wahyu
Aditya Wahyu Mohon Tunggu... Guru - Aditya Wahyu

Kadang manusia harus menjadi gula ada tetapi tidak di anggap

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perjuangan Guru dalam Menyalurkan di Tengah Pandemi Virus Corona

5 Mei 2020   09:06 Diperbarui: 5 Mei 2020   09:10 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sudah berjalan kurang lebih satu bulan sistem pembelajaran daring dijalankan. Banyak kritikan dan pesan pesan yang disampaikan semua kalangan siswa sampai mahasiswa yang rata-rata berisi tentang ketidak puasan mereka mendapatkan materi pembelajaran yang maksimal.

Lain dari kritikan itu semua sebenarnya para guru diseluruh guru di indonesia khususnya sangat prihatin dan terpukul dalam situasi kali ini. Karena apa? semua guru tidak bisa menjalankan tugasnya secara maksimal itulah yang sangat memperihatinkan di situasi sekarang ini. 

Tetapi ada sebagian guru di indonesia berusaha memberikan pembelajaran secara maksimal kepada peserta didik nya dengan cara menggunakan media informasi seperti zoom, whatshapp grub dan lain-lain. 

Tetapi di balik penggunaan layanan tersebut guru juga ada yang mengalami kendala masalah jaringan dan kuota internet. Memang apabila guru tersebut mempunyai sampingan lain atau pun guru tersebut sudah menjadi pegawai negeri sipil (PNS) mungkin tidak akan terlalu menjadi beban dalam masalah kuota.

Akan tetapi, bagaimana dengan guru honorer yang gajinya pun tidak sepadan dengan pengeluarannya saat ini.banyak di beritakan guru-guru honorer tetap menjalakan pembelajaran Daring meskipun mereka harus ke tempat yang mempunyai fasilitas Wifi gratis seperti baleidesa dan telkom. 

Sampai seperti itu perjuangan guru agar bisa memberikan meteri dan sekaligus ilmu kepada peserta didik. Contohnya di Sumenep Madura kalau tidak salah ada guru yang mendatangi rumah siswanya satu- persatu dikarenakan banyak siswanya yang kurang mampu dan tidak bisa membeli smartpone dari situlah ada inisiatif guru untuk mendatangi rumah siswanya untuk memberikan materi pembelajaran secara langsung.

Dari sini bisa dilihat bahwasannya guru tetap bertugas meskipun dalam keadaan yang seperti ini. Mereka tidak perduli meskipun mereka menempuh berpuluh kilometer jauhnya dari rumahnya.

Mereka hanya ingin melihat anak-anak penerus bangsa ini menjadi anak yang sukses dan bisa membanggakan orang tua mereka. Mereka tidak perduli dengan wabah yang sangat berbahaya ini mereka tetap mengajar ada yang menggunakan sistem online maupun offline. 

Teruntuk para guru yang mengajar secara langsung dan mendatangi rumah para siwanya terimkasih atas dedikasihmu yang sangat besar engkau memperhatikan kondisi ekonomi orang tua para siswa. 

Semoga engkau mendapatkan balasan yang setimpal olehNya. Engkau memang patut di juluki "Engkau Patriot Pahlawan Bangsa Tanpa Tanda Jasa". dan semoga virus corona cepat menghilang agar semua aktivitas khususnya aktivitas belajar mengajar bisa berjalan kembali seperti biasanya.

By: J. Aditya Wahyu Pratama                                                                          

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun