Mohon tunggu...
Aditya
Aditya Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Sosiologi

Mengharap semua orang senang dengan pikiranmu adalah utopis. Keberagaman pikiran adalah keniscayaan yang indah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Humor Politik ala Yenny Wahid

3 Februari 2020   14:49 Diperbarui: 3 Februari 2020   14:54 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: yennywahid

Publik akhir-akhir ini dibanjiri kejadian unik, mulai dari isu perang dunia, banjir di Jakarta dan sekitarnya, munculnya kerajaan agung sejagat disusul oleh Sunda Empire dan yang sedang hangat virus corona yang melanda China dan beberapa negara yang terjangkit.

Mari sejenak kita bergeser dari kejadian diatas kepada Menteri Pertahanan Malaysia yaitu Mohammad Sabu yang menghadiri kegiatan diskusi "Harapan Dunia Baru Islam" di gedung PBNU, Jakarta. Beliau menyinggung pesawat buatan Indonesia yang ia tumpangi saat menuju Jakarta dengan berkelakar "Saya datang ke Jakarta naik pesawat yang dibuat oleh Indonesia CN. Walaupun perlahan, biasa Saya sampai pada masa 2 jam, tapi 3,5 jam."

Mat Sabu juga memberikan apresiasinya kepada Indonesia yang telah berhasil membuat pesawat sendiri "Tak apa ini adalah buatan Indonesia yang saya banggakan, orang Indonesia rajin kuat bekerja. Saya yakin kerajinan itu akan terus berkembang dan dapat membangun di ASEAN ini. kita lihat Indonesia lah yang paling hebat dalam masa yang akan datang."

Namun hal tersebut di respon oleh Yenny Wahid selaku Komisaris PT Garuda Indonesia yang juga turut hadir menjadi pemateri, ia berkelakar kepada Mat Sabu "Pesawat Indonesia begitu karena kita terlalu mengikuti nasihat orang tua. Apa itu pak? Biar lambat asal selamat."

Tentu hal ini membuat kenangan kolektif kita terbangun dan mengingat sosok pemimpin Indonesia yang suka guyon, tak jarang guyonanya membuat para pemimpin Negara lain tertawa beliau adalah KH. Abdurrahman Wahid atau kerap disapa Gus Dur. Ada banyak cerita guyon cerdas beliau dengan pemimpin negara lain yang sangat lucu, namun yang perlu digaris bawahi ialah guyonan Gus Dur tersebut sebenarnya guyonan cerdas serta menertawakan diri sendiri.

Tak dapat dipungkiri juga guyonan Gus Dur tersebut menjadi warna tersendiri di sejarah kepemimpinan Indonesia, karena Gus Dur dapat melemparkan guyonan meski dirinya tengah berada dikondisi politik Indonesia yang labil. Karena saat itu Indonesia baru saja berbenah dalam hal demokrasi, jadi masih ada sisa-sisa oligarki politik yang menginginkan kejayaannya kembali.

Guyon politik Gus Dur yang menurut sebagian orang Indonesia nyeleneh, namun dapat diterima di Internasional. Hal ini terbukti dari kunjungan Gus Dur ke beberapa Negara beliau sesekali melemparkan guyonan dan membuat pemimpin Negara lain terpingkal-pingkal mendengar guyonan Gus Dur tersebut. Menurut penulis guyonan itu bukan sekadar guyonan biasa namun dengan Gus Dur menggunakan guyonan untuk mencairkan suasana dan membuatnya menjadi nyaman sehingga dalam melakukan lobi, diplomasi, kerjasama guna mencapai kepentingan yang menguntungkan tentunya.

Salahsatu anak Gus Dur yang saat ini tengah menjadi perbincangan yaitu ialah Yenny Wahid, dengan ditunjuknya Yenny menjadi komisaris PT Garuda Indonesia tak sedikit yang mempertanyakan kapabilitasnya. Ya saya kira itu sebuah hal yang wajar, karena Yenny tidak memiliki latar belakang ke dirgantaraan sehingga in imenjadi tantangan yang perlu ia jawab dengan pembuktian.

Meski begitu, perlu kita ketahui Yenny Wahid merupakan perempuan yang aktiv di berbagai forum tidak hanya di nasional bahkan ia sangat di perhitungkan di kancah internasional, hal dibuktikan dengan seringnya ia menjadi pembicara maupun moderator di berbagai acara maupun forum bertaraf internasional tentang demokrasi, perempuan, toleransi dan masih banyak lagi.

Ia juga mewarisi integritas sang Ayah, hal ini yang penulis kira menjadi pertimbangan Mentri BUMN menjatuhkan pilihannya kepada Yenny Wahid. Dan integritas seorang Yenny Wahid akan memberikan dampak yang terasa nantinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun