Mohon tunggu...
Aditya
Aditya Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Sosiologi

Mengharap semua orang senang dengan pikiranmu adalah utopis. Keberagaman pikiran adalah keniscayaan yang indah.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PSMS Medan dan Kesuperiorannya

7 Februari 2018   22:18 Diperbarui: 7 Februari 2018   22:45 1657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PSMS Medan (Sumber Gambar: PSMS Medan Official)

PSMS Medan yang pada musim 2017 lalu menduduki peringkat Runner up di liga kasta kedua Indonesia pada pergelaran piala presiden 2018 ini muncul dengan semangat mantap jiwa. Tak sedikit yang pesimis PSMS Medan akan mampu menembus babak 8 besar, namun pada kenyataannya PSMS Medan melampaui ekspektasi berhasil menembus babak semi final piala presiden 2018.

Semangat dari pemain ketika bertanding tidak diragukan lagi, apalagi ketika kita melihat statistik PSMS Medan selama mengikuti pergelaran piala presiden 2018.

Dipenyisihan grup A PSMS Medan mampu mengantongi 2 kemenangan dan menelan 1 kekalahan dari tiga kali main dan mengukuhkan empat gol ke gawang lawannya. Alhasil PSMS Medan duduk sebagai runner up grup A dan melangkah ke babak 8 besar.

Coach Djanur (Sumber Gambar: PSMS Medan Official)
Coach Djanur (Sumber Gambar: PSMS Medan Official)
Di balik kesuperioran PSMS Medan di pergelaran piala presiden 2018 ini tak lepas dari tangan dingin sang nahkoda, beliau adalah Djadjang Nurdjaman atau kerap disapa Djanur. Pria kelahiran majalengka, Jawa Barat ini juga duhulunya merupakan mantan pemain sepak bola legendaris Indonesia di era 80-an. 

Djanur juga pernah menahkodai beberapa klub besar di Indonesia, seperti Persib pada musim 2007-2008, pelita jaya pada musim 2011, lalu ia kembali lagi ke Persib pada tahun 2012. Kembalinya ia ke Persib bandung mengukir tinta emas dengan menjuarai Liga Indonesia, diajang turnamen pra musim Celebes Cup yang di gelar di kota Bandung, Djanur juga mempersembahkan trofi juara setelah menaklukan Sriwijaya FC dengan skor tipis 1-0.

Pada musim 2014 Djanur berhasil menyabet juara ISL 2014, dan menariknya Djanur mengantarkan Persib menjadi jawara liga sebagai pemain, asisten pelatih, dan pelatih kepala.

Ditahun 2015 Djanur semakin menggila dan berhasil membawa Persib lolos babak 16 besar AFC Cup sebelum akhirnya langkah Persib Bandung harus terhenti akibat kalah melawan Hanoi T&T  2-0. Tak sampai disitu Djanur kembali mempersembahkan trofi juara piala presiden 2015 setelah berhasil menumbangkan Sriwijaya FC dengan skor 2-0.

Kisah manis perjalanan Djanur bersama persib banding ternyata menemui kata perpisahan, kala itu Djanur tidak mampu menampilkan permainan terbaik Persib Bandung maka pada 15 Juli 2017 Djanur mengundurkan diri dan mengucapkan salam perpisahan kepada publik.

(Sumber Gambar: PSMS Medan Official)
(Sumber Gambar: PSMS Medan Official)
Ditahun 2018 ini Djanur tampak kembali ke publik sepakbola Indonesia dengan semangat baru dan kekuatan baru setelah cukup lama tak terdengar kabarnya. Dan hal ini membuat Djanur belum kehilangan sentuhan dinginnya dalam meramu taktik dan strategi serta berhasil memenuhi ekspektasi publik medan.

Hal ini perlu diwaspadai oleh kubu Persija Jakarta yang tanggal 10 & 13 Februari nanti akan bertarung memperebutkan satu tiket ke final piala presiden 2018.

Penulis memprediksikan jalannya laga semi final piala presiden yang mempertemukan dua klub yang memang haus gelar akan berlangsung sengit dan tercipta peluang-peluamg serta gol-gol indah.

Bagaimana menurut kalian?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun