1. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan yang penting bagi manusia di dunia ini, pendidikan dijadikan sebagai suatu langkah untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dengan kualitas yang bisa dikatakan sempurna serta dapat meningkatkan kemajuan bangsa, pendidikan menjadi penentu dari kualitas mnusia. Dalam proses pendidikan, manusia harus mengembangkan seluruh potensi diri sehingga mampu untuk merespok kebutuhan yang ada di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, pendidikan selain mengembangkan kualitas diri manusia secara personal juga menentukan kualitas sosial dalam lingkungan bermasyarakat. Dengan ini berarti tolak ukur kualitas masyarakat dapat diukur melalui pendidikannya.
Selain pendidikan ada hal yang tak kalah penting dalam peningkatan kualitas manusia juga kualitas sosial yaitu nilai-nilai dalam pancasila yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari sembari kita menjalankan atau melaksanakan proses pendidikan. Pacasila diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman hidup bagi seluruh bangsa Indonesia, baik dalam bidag ekonomi, sosial, budaya ataupun bidang-bidang lainya. Sehingga segala sesuatu dilakukan diharapkan agar tidak melenceng dari aturan yang ada dan tertera didalam nilai-nilai pancasila. Dengan demikian apa yang diharapkan dan juga dicita-citakan oleh bangsa Indonesia dapat terlaksana dengan baik serta dapat segera menemukan solusi apabila terjadi kesalahan.
Untuk meningkatkan mutu dari pendidikan dan menerapkan pancasila itu tidaklah mudah, karena memerlukan proses panjang serta dibutuhkan kerjasama atau keterlibatan pihak lain dan elemen-elemen tertentu guna memperbaiki hal tersebut. Karena semakin hari mutu pendidikan semakin merosot yang menyebabkan menambah tugas bagi para tenaga pendidik dan para pemerhati pendidikan untuk bisa menemukan problem solving dari masalah ini. Terlebih ditengah kasus covid-19 yang semua pembelajaran dialihkan ke rumah semakin membuat mutu dan juga kualitas pendidikan serta implementasi pancasila bisa menurun dan tidak efektif untuk diterapkan.
Revolusi merupakan sebuah paradigma perubahan terkait sistem perekonomian. Pertama kali, revolusi terjadi di Inggris sekitar tahun 1800-1900 yaitu revolusi industri 1.0 . Dilanjutkan dengan Revolusi Industri 2.0 pada tahun 1900-1960, revolusi ini mengarah kepada pengetahuan dan teknologi yang ada. Kemudian sekitar 1960-2010 muncul Revolusi 3.0 yang disebabkan oleh lahirnya teknologi informasi dan elektronik ke dunia. Dan pada tahun 2010, mulai memasuki era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan adanya interaksi atau konektivitas antar manusia, data dan mesin secara virtual atau yang lebih dikenal dengan Cyber Physical.
Saat era industri 4.0, potensi pendidikan dan implementasi Pancasila dapat terancam kehilangan eksistensinya. Hal ini bisa saja terjadi apabila masyarakat tidak saling bekerja sama untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya Pendidikan dan Pancasila bagi kehidupan bersama dimasa mendatang. Bernie Trilingand Paul Hood (2016) berkata bahwa pendidikan yang terjadi pada era revolusi industri 4.0 merupakan masa pengetahuan yang mengalami peningkatan serta pengembangan yang sangat luar biasa pesat. Berdasarkan hal diatas diperlukan adanya peningkatan sert problem solving yang dapat meningkatkan mutu dari pendidikan dan juga kesadaran dalam implementasi pancasila di era 4.0 ini ditengan wabah covid-19.
2. PEMBAHASAN
2.1 Pendidikan Berteknologi
Penggunaan teknologi pada zaman sekarang sudah sangat tidak asing lagi. Termasuk pada masa pendidikan saat ini yang mampu menjadi pelopor terlahirnya teknologi dalam dunia pendidikan. Sudah sewajarnya jika pendidikan dapat memanfaatkan teknologi dalam mempermudah pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Teknologi dalam dunia pendidikan merupakan proses yang terpadu dan kompleks yang melibatkan banyak hal seperti prosedur, peralatan, dan juga organisasi yang berfungsi untuk menganalisis sebuah masalah dan memecahkan masalah tersebut yang berhubungan dengan aspek belajar manusia. Dikutip dari jurnal (Hasibuan, 2016)
Alat-alat teknologi pendidikan dapat mengubah peran guru dan dapat mempermudah para tenaga pengajar dalam menyampaikan materi kepada muridnya.Meski demikian, perananan pengajar tidak akan bisa di tiadakan dan tidak akan bisa digantikan dengan alat-alat canggih tersebut.
