Mohon tunggu...
Aditya Nuryuslam
Aditya Nuryuslam Mohon Tunggu... Auditor - Menikmati dan Mensyukuri Ciptaan Ilahi

Menjaga asa untuk senantiasa semangat berikhtiar mengadu nasib di belantara Megapolitan Ibukota Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejenak Lupakan Gadget, Saatnya Mainkan Latto-Latto

9 Januari 2023   11:42 Diperbarui: 9 Januari 2023   11:46 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tok ... Tik ... Tok ...

Bunyi Latto di rumah sebelah

Bunyinya kenceng tidak terkira

Cobalah tenok, siapa yang main ...

Janganlah main sampai larut malam ...

(dinyanyikan dengan nada lagu Tik Tik Tik Bunyi Hujan ciptaan Ibu Sud)

Permainan yang menguji ketrampilan tangan ini, memang sedang "in" dan menjadi trend di tengah masyarakat. Yang memainkannya pun bukan hanya anak-anak saja, tapi ke semua lapisan masyarakat, mulai dari remaja, dewasa hingga yang sudah lanjut usia (banyak bertebaran videonya di aplikasi TikTok atau SnackVideo.

Permainan latto-latto ini, memang sebuah fenomena yang menurut saya pantas kita sikapi secara bijak. Di sisi lain, memang sebagian masyarakat, menganggap permainan latto-latto ini banyak mudharatnya karena suara yang ditimbulkan dari permainan ini membuat kegaduhan, keriuhan yang mungkin saja merusak ketenangan. 

Latto-latto sendiri juga ada resikonya, dimana permainan ini juga menyembunyikan potensi permasalahan, Ketika si pemain latto-latto kurang waspada, bisa jadi latto-latto tersebut melukai si pemain atau orang lain yang kebetulan berada di dekat si pemain latto-latto.

Di sisi lain, permainan latto-latto ini ada sisi positifnya juga, khususnya untuk anak-anak. Setidaknya ada 3 (tiga) hal positif yang bisa kita dapatkan yaitu :

  • Latto-latto mengurangi waktu anak-anak untuk bermain dengan gadget.

Salah satu kekhawatiran ataupun dampak negative gadget adalah ketergantungan terhadap gadget yang terlalu berlebihan. Apalagi game yang memiliki daya magis kecanduan bagi si pengguna khususnya anak-anak, ada potensi hingga mempengaruhi sejumlah organ dan syaraf. Latto-latto setidaknya secara tidak langsung mengurangi waktu bagi anak-anak menggunakan gadget untuk bermain. Lumayan lah, focus anak-anak teralihkan dari kegiatan yang berkaitan dengan permainan gadget, mata jadi tidak cepat lelah dan mengurangi ketegangan syaraf-syaraf.

  • Latto-latto melatih motoric anak dan tidak mager alias malas gerak.

Permainan latto-latto ini secara langsung membuat si pemain menggerakkan badannya, at least gerakan-gerakan yang ditimbulkan ketika memainkannya, membuat sejumlah otot khususnya di area pergelangan tangan bergerak dan tidak kaku. Permaiann ini juga secara tidak langsung membuat anak-anak tidak mager lagi, setidaknya ayunan tangan dengan latto-latto melatih otot-otot motoric bergerak

  • Latto-latto juga secara tidak langsung membuat anak-anak mempunyai ruang sosialisasi Bersama sesamanya secara luring.

Permainan latto-latto ini juga menjadi sarana untuk membuka ruang sosialisasi dan berkomunikasi secara fisik dengan rekan-rekan sebayanya. Berbeda dengan permainan di gadget yang sifatnya luring, latto-latto ini lebih asyik dimainkan bersama-sama dengan yang lainnya secara luring atau on the spot. Permainan latto-latto ini secara alamiah menjadi sarana memanusiakan Kembali manusia, menjadi homo homini socius.

  • Permainan murah meriah, membuat hati happy sekaligus pendobrak stratifikasi sosial

Latto-latto sendiri yang harganya murah antara 10 ribu rupiah hingga 50 ribu rupiah ini, dapat dimiliki dan dimainkan oleh semua kalangan masyarakat. Permainan yang simple ini memang mampu meningkatkan hormon dopamin secara murah meriah, sekaligus menjaga jiwa tetap sehat. Selain itu permainan ini yang "lebih asyik" dimainkan berbanyak orang, secara tidak langsung (hipotesa saya) menjadikan sarana untuk menghilangkan stratifikasi sosial dalam masyarakar, karena antar kelompok masyarakat dapat memainkan secara bersama sama dalam satu waktu dan ruang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun