Mohon tunggu...
Aditya Nuryuslam
Aditya Nuryuslam Mohon Tunggu... Auditor - Menikmati dan Mensyukuri Ciptaan Ilahi

Menjaga asa untuk senantiasa semangat berikhtiar mengadu nasib di belantara Megapolitan Ibukota Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Badai (Covid-19) itu belum Berakhir kawan, Tetap Waspada dan Jangan Lengah

31 Desember 2021   10:49 Diperbarui: 3 Januari 2022   20:35 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : dinkes.kalbarprov.go.id

Baru saja kita bernafas lega, setelah sukses menghalau pandemi covid-19 varian delta dengan serbuan vaksinasi secara masif bahu membahu antara vaksinator dari pemerintah pusat melalui TNI, Polri, BKKBN, dan RSU Pusat dengan pemerintah daerah melalui fasilitas-fasilitas kesehatan yang dimilikinya mulai dari Puskesmas, RSU Daerah dan balai-balai kesehatan lainnya. Bukan hanya itu peran serta swasta baik yang bergerak dibidang kesehatan maupun non kesehatan juga memberikan kontribusi signifikan dalam mensukseskan program vaksinasi secara nasional. 

Alhasil gelombang besar pandemi covid-19 yang menerpa Indonesia di awal April hingga Agustus 2021, secara berangsur angsur mulai dapat dikendalikan, dengan adanya serbuan vaksinasi secara masif. Selain itu kebijakan pembatasan jumlah dan waktu orang berkerumun, penegakan protokol kesehatan yang secara ketat juga memberikan andil positif terhadap upaya meredam penyebaran covid-19 khususnya yang varian delta.

Di triwulan terakhir tahun ini, jumlah warga yang terpapar covid-19 mulai menurun secara signifikan, pemerintah pun mulai melonggarkan kebijakan PPKM nya sehingga masyarakat mulai dapat beraktivitas "mendekati" kondisi normal, di beberapa pusat perbelanjaan dan rumah makan mulai dibuka lebih longgar, meskipun demikian protokol kesehatan tetap diberlakukan misalnya mewajibkan pengunjung mal menggunakan aplikasi peduli lindungi dan tetap memakai masker selama di dalam Mal. 

Di sisi lain pemerintah maupun para penggiat protokol kesehatan melalui berbagai media juga tidak henti-hentinya mensosialisasikan agar protokol kesehatan terus dilaksanakan, mengingat perang terhadap pandemi covid-19 belum benar-benar selesai.

Di satu sisi kita merasa sedikit lega dengan semakin dipersempitnya penyebaran covid-19 sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti "mendekati" sediakala sebelum pandemi, namun demikian kita juga khawatir, karena sepanjang pengamatan saya semakin banyak warga masyarakat yang mulai meninggalkan protokol kesehatan, mulai dari tidak menjaga jarak, berkerumun tanpa mengindahkan prokes, meninggalkan kebiasaan memakai masker selama beraktivitas diluar ruangan dan juga sudah mulai jarang mencuci tangan ataupun menggunakan hand sanitizer. 

Kondisi ini semakin diperburuk dengan munculnya varian covid-19 yang baru yaitu varian omicron. Varian ini diprediksi memiliki daya sebar penularan yang lebih kuat dibandingkan varian-varian covid-19 sebelumnya. Selain itu juga, masih terdapat sejumlah warga yang belum tervaksin juga menjadi salah satu lobang potensi penyebaran covid-19. 

Sejak pertama kali varian omicron terdeteksi masuk di Indonesia pada tanggal 27 November 2021, saat ini sudah ada 46 orang yang terdeteksi terpapar covid-19 varian omicron. Kita sadari angka tersebut puncak dari gunung es, yang harusnya diwaspadai oleh kita semua. 

Namun demikian, informasi ini sepertinya hanya sepintas lalu diterima masyarakat secara umum, sehingga dianggap bukan sebagai sebuah ancaman yang berarti. Hal inilah yang menurut saya pribadi akan menjadi bumerang bagi kita, apabila tidak sedini mungkin diantisipasi. Jangan sampai kasus covid-19 varian delta terjadi kembali, karena kita semua terlalu under estimate atas daya serangnya.

Dengan memperhatikan beberapa indikasi peningkatan pasien yang terpapar covid-19 saat ini, seyogyanya kita semua patut untuk kembali waspada serta saling mengingatkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Bagaimanapun juga pandemi covid-19 ini belum berakhir, dan mari kita saling bergotong royong untuk saling mengingatkan agar tetap menjalankan protokol kesehatan. 

Kita juga berharap, agar pemerintah baik di pusat maupun di daerah untuk terus menerus mengawal pelaksanaan protokol kesehatan warganya, jika perlu dengan kembali menerapkan langkah-langkah represif kepada individu, pengelola tempat usaha, masyarakat dan komunitas apabila ditemukan pelanggaran terhadap protokol kesehatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun