Mohon tunggu...
Aditya Hera Nurmoko
Aditya Hera Nurmoko Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIE YKP Yogyakarta, Pengamat Ekonomi dan Bisnis, Peneliti, Konsultan, Komisaris, Pegiat Sosial dan Budaya

Hobi Menulis, Wiridan, Baca Buku dan Jurnal, Olah Raga, Tidur

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sri Ronggeng Dukuh Paruk

3 Maret 2023   00:27 Diperbarui: 3 Maret 2023   00:44 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sinilah, Ahmad Tohari merangkai kisahnya

Melukiskan kehidupan masyarakat desa yang dalam

Seni ronggeng menjadi cermin kehidupan sehari-hari

Makna dan nilai melekat mengalir dalam syair

                  Namun, konflik dan tragedi tak bisa dihindarkan

                  Di situlah, ada persaingan di antara para ronggeng, penindasan oleh oknum aparat 

                  Semua itu melatari kisahnya

                  Menjadi refleksi dan kritik masyarakat yang konon 'Galuh Purba'

Sri Ronggeng Dukuh Paruk, sebuah kisah yang mengharukan

Membuka mata kita, hilangnya budaya tradisi desa-desa 'ngapak'

Makna dan pesan kan selalu membekas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun