Mohon tunggu...
Aditya Hendrika
Aditya Hendrika Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Biota Laut: Hiu Paus (Rhincodon typus)

25 Oktober 2020   17:44 Diperbarui: 6 Desember 2020   12:09 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
[Sumber gambar: https://www.conservation.org]

Hiu paus (Rhincodon typus) merupakan organisme laut yang terbesar yang tercatat memiliki tubuh terpanjang sekitar 20 meter. Hiu paus dikenal sebagai ikan hiu yang memiliki pola bintik terang yang terdapat pada dominasi warna biru keabuan tubuhnya. Bentuk tubuh dari hiu paus adalah spindel dan fusiform yang melebar pada bagian tengah tubuh dan meruncing pada bagian kepala serta ekor. Bentuk kepala dari ikan ini lebar dan pipih dengan lebar mulut hingga 1.5 meter. Mulut dari hiu paus berisi 300 baris gigi dan jika rusak dapat tergantikan serta tumbuh dengan cepat. Insang yang dimiliki oleh hiu paus telah termodifikasi secara internal selain sebagai alat pernapasan, juga sebagai penyaring mangsa-mangsa kecil. Ekor dari ikan hiu paus berbentuk semi lunate atau semi bulan seperti ekor hiu putih. Ikan ini memiliki dua sirip dada, satu sirip perut, satu sirip anal, dan dua sirip punggung dimana sirip punggung depan memiliki ukuran lebih besar dari sirip punggung belakang.

Ikan hiu paus memiliki persebaran yang cukup luas. Hal tersebut disebabkan karena hiu paus dapat bermigrasi melewati samudera. Hiu paus sering berada pada laut tropis dan hidup secara soliter. Hiu paus selalu berada pada suhu perairan yang hangat sekitar 18—30°C. Ikan hiu paus dapat menyelam sampai kedalaman lebih dari 1.7 km. Ikan ini ditemukan pada area pesisir yang memiliki sumber makanan tinggi. Mereka memangsa planktonik dan organisme nekton kecil seperti larva kepiting, ubur-ubur, dan ikan kecil. Ikan hiu paus akan membuka mulut sambil berenang ke arah depan sehingga partikel dari air akan masuk ke dalam mulut ikan hiu paus. Partikel makanan tersebut kemudian disaring dan air dikeluarkan melalu insang saat mulut ikan tertutup. Namun, jika tempat tersebut memiliki sumber makanan yang melimpah (kepadatan planktonik tinggi), biasanya ikan hiu paus akan membuka mulut secara maksimal dan meningkatkan kecepatan renangnya agar penyaringan makanan dapat maksimal. Selain itu, 300 baris gigi pada mulut ikan hiu paus digunakan ketika memangsa nektonik kecil seperti ikan-ikan berukuran kecil. Menurut peneliti, hiu paus melakukan migrasi ketika ketersediaan sumber makanan di habitat awal mereka telah menipis. Selain itu, peneliti percaya bahwa pola migrasi tersebut berkaitan juga dengan perkembangbiakan ikan hiu paus.

Ikan hiu paus berkembangbiak secara ovovivipar. Proses fertilisasi antara sel sperma dan sel telur dari ikan hiu paus terjadi di dalam tubuh induk betina (fertilisasi internal) serta menghasilkan ratusan telur. Satu jantan hiu paus dapat membuahi lebih dari satu betina. Peneliti percaya bahwa usia kematangan hiu paus sekitar umur 30 tahun. Ketika musim kawin tiba, ikan hiu paus akan kembali ke tempat kelahiran mereka untuk berkembangbiak. Dalam sekali reproduksi, hiu paus dapat menghasilkan sekitar lebih dari 300 anak.

Ikan hiu paus memiliki peranan dalam mengatur populasi zooplakton dan nekton kecil dengan predasi. Sebaliknya, hiu paus memiliki sedikit predator alami. Ikan hiu paus yang masih berukuran kecil rentan dimangsa oleh ikan blue marlin dan hiu biru. Dalam laporan tercatat bahwa ikan hiu paus yang berukuran 8 meter diserang dan dimakan oleh ikan paus pembunuh atau paus orca. Untuk menghindari predator, ikan hiu paus memiliki pertahanan pada kulitnya yang tertutupi sisik dermal dentikal yang sangat keras.

Pertahanan pasif dan eksploitasi besar-besaran oleh manusia membuat ikan hiu paus sedang menghadapi kepunahan. Menurut IUCN Red List, ikan hiu paus memiliki status vulnerable atau rentan terhadap kepunahan. Ikan hiu paus juga sering dilaporkan terluka bahkan ditemukan mati akibat baling-baling kapal. Peraturan Internasional telah ditetapkan untuk mengendalikan status konservasi dari populasi hiu paus sehingga keberadaan hiu paus tidak terancam. Keberadaan dari ikan hiu paus sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai ekowisata sehingga akan meningkatkan pemasukan daerah tersebut dalam hal ekopariwisata.

Daftar Pusaka

Calleros, P., J. Vazquez. 2020. Rhincodon typus. 1 hlm. https://animaldiversity.org/accounts/Rhincodon_typus/#physical_description. Diakses pada 20 Oktober 2020 pukul 15.37 WIB

Conservational International. 2020. Jaga Hiu Paus Kita. 1 hlm. https://www.conservation.org/indonesia/aksi/jaga-hiu-paus-kita. Diakses pada 20 Oktober 2020 15.46 WIB

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. 2020. Hiu Paus. 1 hlm. https://kkp.go.id/djprl/bpsplpadang/page/324-hiu-paus. Diakses pada 20 Oktober 2020 pukul 15.35 WIB.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun