Mohon tunggu...
Aditya Lim
Aditya Lim Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Insinyur elektronika, penjelajah, tukang masak, dan berharap jadi pencerita.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Gayatri, Mahir Belasan Bahasa?

25 Oktober 2014   05:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:48 1111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Beberapa hari yang lalu, muncul di Youtube suggestion saya, video dari Kick Andy berikut: https://www.youtube.com/watch?v=BvUu-iXuRS8

Video tentang seorang remaja belia, bernama Gayatri, duta anak dari Indonesia, mahir berbicara belasan bahasa asing. Gayatri mengklaim lancar berbahasa Inggris, Belanda, Jerman, Italia, Spanyol, Perancis, juga Tagalog, Hindi, Arab, Cina, Korea, di samping Indonesia, Jawa dan Ambon. Karena klaim atas mampu berbicara banyak bahasa, Gayatri diundang ke berbagai talkshows dan juga banyak artikel di media yang memuji-muji kemampuannya, antara lain: https://www.youtube.com/watch?v=k-aenc1DZVs; https://www.youtube.com/watch?v=I5lpPipYk3Y. Di video-video ini, publik terkagum-kagum dengan kemampuannya.

Awalnya terdengar fantastis seorang remaja mampu berbicara belasan bahasa secara lancar, tetapi menggelitik ketika saya mendengarkan secara saksama.

Benarkah Gayatri mahir belasan bahasa?

Coba dengarkan video lain di mana Gayatri berbicara bahasa asing: https://www.youtube.com/watch?v=vnDuXpEWg_U#t=290

Saya hanya bisa mengomentari tentang kemampuan Gayatri berbahasa Inggris, Belanda, Jerman, dan Italia, karena bahasa lainnya di luar kemampuan saya. Mungkin Anda yang ahli Bahasa Tagalog, Thai, dan sebagainya, dapat mengomentari juga.

Jika kita dengarkan lebih baik, bahasa asing yang diucapkan Gayatri di video-video ini, dia hanya mengulang kalimat-kalimat yang sama. Bahasa Inggrisnya memiliki banyak kesalahan grammatika dasar dan kalimat yang ingin disampaikannya kurang adequat. Bahasa Belandanya tidak dapat dimengerti sama sekali, ketika ia mencoba mengucapkan dank u wel (terima kasih), lafalnya salah orang Belanda akan sulit mengerti. Bahasa Jerman saya hanya bisa menangkap kalimat ini: Ich möchte Sprachen lernen, weil Sprachen ist das Medium der Kommunikation (saya ingin mempelajari bahasa-bahasa, karena bahasa adalah media komunikasi.) Kalimat ini diucapkan dengan lafal yang sangat sulit dimengerti dan ada kesalahan juga. Bahasa Italianya juga diulang di video yang berbeda, dan sangat sulit dimengerti. Bahasa Perancis diucapkan dengan lafal bahasa Indonesia, siapa yang paham?

Dari banyak bahasa yang diklaimnya, lafal atau pronunciation-nya sulit bahkan mustahil dipahami.

Gayatri belumlah mahir dalam belasan bahasa!

Di zaman ini, sangat mudah mempelajari bahasa asing. Internet menyediakan banyak kursus-kursus singkat seluruh bahasa. Juga ada banyak les-les bahasa di Youtube. Kita bisa dengan mudah mempelajari sapaan, ucapan terimakasih, salam dalam berbagai bahasa dunia. Tetapi, untuk bisa sampai pada tingkat mahir dan dapat berkomunikasi dengan penutur asli, atau menyampaikan kepada publik, tidaklah gampang, dan Gayatri belum sampai ke level ini.

Salut untuk Gayatri!

Hari ini, saya mendengar berita bahwa gadis ini telah wafat. Sayang sekali talenta muda Indonesia harus pergi secepat ini. Meskipun menurut saya dia tidak mahir sama sekali berbahasa asing, saya tetap sangat salut dan hormat dengan semangat, effort, dan passion dari Gayatri untuk mempelajari bahasa, dan berharap semangat ini dapat menular ke generasi muda Bangsa Indonesia. Tetapi masih perlu banyak belajar, dan belum saatnya mengklaim mampu berbicara belasan bahasa secara mahir!

Saya tidak mengkritik Gayatri di sini. Setiap orang berhak mengklaim sesuatu. Tetapi jika banyak orang yang percaya dengan klaiman yang tidak benar siapakah yang kurang cerdas di sini? Jangan terlalu mudah dibuai dengan klaim seseorang! Let’s be smart!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun