Mohon tunggu...
Aditya firmansyah
Aditya firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - blog pribadi

mati segan hidup pun tak mau

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengembangan dan Digitalisasi UMKM Keripik Kaca di Desa Sumberwaru

17 September 2021   02:06 Diperbarui: 17 September 2021   02:15 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) kali ini merupakan kegiatan yang berbeda dengan kegiata KKN sebelumnya. Universitas Jember mencoba menerapkan kebijakan KKN Back To Village untuk memberikan solusi bagi mahasiswa dalam melakukan pengabdian pada masyrakat sesuai dengan Tri Dharma Universitas. KKN Back To Village melalui 5 program tematiknya diharapkan dapat melakukan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan protokol kesehatan yang ada.

Adanya pandemi covid-19 menyebabkan dampak yang merugikan terutama bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah UMKM. Banyak pelaku usaha termasuk ibu raudatul yang ikut merasakan dampak dari pandemi Covid-19. pandemi Covid-19 masih belum dapat diprediksi kapan akan berakhir. Dapat diketahui bahwa kemiskinan di Negara kita menjadi faktor yang lebih memprihatinkan, apalagi dengan adanya PPKM seperti yang dituntut untuk mengurangi aktifitas yang terjadi diluar rumah. Oleh karena itu, harus ada solusi untuk meningkatkan penjualan agar perekonomian dari pemilik UMKM dapat terpenuhi seperti selayaknya sebelum pandemi ini berlangsung.

Program tematik KKN "Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19" berlangsung selama 4 minggu. Kegiatan KKN Back To Village tersebut diawali dengan penerjunan kemudian dilakukan diskusi dengan sasaran. Inovasi pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam menjaga kesejahteraan masyarakat terutama pelaku usaha dalam menjaga stabilitas penjualan produknya.

Untuk mengatasi permasalahan yang ada maka pertama dan yang utama dengan cara lebih memberikan penjelasan dan arahan terkait pentingnya kita menjaga kesehatan dan menaati prokes, hal ini berkaitan karena meningkatnya angka covid-19  dan kurangnya kesadaran masyarakat di desa sumberwaru. Kemudian saya sebagai mahasiswa KKN Universitas Jember berencana melaksanakan optimalisasi melalui pelatihan pembuatan logo, pengemas produk lebih baik agar dapat meningkatkan daya tarik konsumen, pelatihan fotografi produk, pelatihan editing sederhana, dan pelatihan pemasaran secara online melalui media sosial dan salah satu marketplace.

 Singkong merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan menjadi alternatif pengganti beras, karena singkong mengandung karbohidrat yang cukup banyak dan memiliki kandungan serat yang tinggi. Singkong sendiri dapat diolah menjadi berbagai macam produk makanan salah satunya yaitu keripik kaca. Keripik kaca memiliki bahan dasar yang terbuat dari singkong dan tepung beras

 Di desa sumberwaru kecamatan sukowono terdapat salah satu penjual keripik kaca yaitu Ibu Raudatul, yang dimana dimasa pandemi covid-19 ini usaha beliau mengalami penurunan penjualan. Disini saya sebagai mahasiswa Universitas Jember yang sedang melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam program KKN BTV III sangat antusias untuk membantu peberdayaan UMKM keripik kaca di Desa Sumberwaru.

 Dalam hal ini tindakan harus segera dilakukan guna mempercepat peningkatan penjualan produk, dari permasalahan yang dihadapi oleh ibu Rudatul maka dibentuklah program kerja yang akan dilakukan yaitu meliputi sosialisasi prokes dan pengembangan digitalisasi UMKM melalui platform maupun media sosial.

 Langkah awal yang saya lakukan yaitu melakukan pelatihan branding pada kemasan produk meliputi pelatihan dalam mengedit logo , inovasi dalam pengemasan produk, dan pemasaran produk melalui platform digitan dan media sosial . 

Kemasan  menurut saya sangat penting dalam hal penjualan dikarenakan konsumen akan dapat lebih tertarik dengan produk juga pengemasanya dilakukan semenarik mungkin. Setelah saya melakukan pelatihan dalam pembuatan logo terbentuklah logo yang menurut saya cukup baik dan dapat membuat ketertarikan terhadap konsumen. Kemudian setelah itu dilakukan pengemasan menggunakan plastik klip agar lebih efisien.

 Setelah dilakukanya pembuatan logo maupun pengemasan produk, saya melakukan pelatihan dan penggunaan media sosial melalui instagram maupun platform ditigal shopee. Promosi dan pemasaran melalui media digital menurut saya sangat penting karena di era digital ini seseorang lebih suka berbelanja melalui media sosial karena dirasa lebih efisien dan mudah. 

Selain hal tersebut agar produk UMKM ibu raudatul agar dapat dijangkau lebih luas oleh konsumen tidak hanya oleh masyarakat Desa Sumberwaru . Namun sedikit kendala yang saya alami yaitu kurangnya pemahaman tentang media ssosial, tetapi perlahan Ibu Raudatul mulai mengerti dan paham tentang media sosial. Semoga dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat melalui program KKN BTV III dapat membantu masyarakat yang terdampak oleh pandemi covid-19 yang belum diketahui kapan akahn berakhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun