Mohon tunggu...
Aditya ElmadhaniW
Aditya ElmadhaniW Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jangan pernah menyerah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Child Grooming

28 Oktober 2021   14:03 Diperbarui: 28 Oktober 2021   19:56 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CHILD GROOMING

          Pelecehan Seksual merupakan sebuah perilaku pendekatan terkait dengan seks yang tak diinginkan, termasuk permintaan untuk melakukan seks dan perilaku yang merujuk secara verbal ataupun fisik. Dalam Pelecehan seksual terdapat suatu istilah yaitu Child Grooming. Istilah ini merujuk pada “Definisi lembaga internasional masyarakat untuk pencegahan kekejaman terhadap anak – anak/National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC)“. Child Grooming adalah sebuah upaya yang dilakukan oleh seseorang dalam membangun hubungan kepercayaan dan ikatan emosional dengan anak atau remaja sehingga mereka bisa memanipulasi atau mengeksploitasi anak tersebut.

          Upaya dari pihak kepolisian juga masih digencarkan, Divisi Humas Polri melalui akun Instagram resminya @divisihumaspolri menghimbau masyarakat khususnya orang tua agar tetap waspada terhadap bahaya Child Grooming.

          Dalam postingan yang disampaikan Divisi Humas Polri tepatnya pada Minggu (24 Oktober 2021) dijelaskan bahwa pelaku Child Grooming mempersiapkan korbannya menggunakan power seperti : fisik, emosional, dan finansial yang nantinya bertujuan untuk memanipulasi dan mengeksploitasi target dimulai dari rentang usia 5 – 15 tahun. Dengan ketiga power tersebut mereka dengan mudah dapat menarik perhatian  korban dengan berbagai modus, seperti:

  1. Membangun hubungan emosional untuk melecehkan,
  2. Sering mengajak jalan – jalan dan mencari kesempatan untuk berdua,
  3. Sering memberi perhatian lebih,
  4. Melancarkan kontak fisik yang tidak pantas seperti memeluk, membelai, mengelus atau menggelitik,
  5. Menggunakan akun palsu untuk melakukan pendekatan,
  6. Menjanjikan sesuatu hal kepada korban.

          Untuk itu orang tua perlu mengambil tindakan yang tepat jika mengetahui tanda-tanda terjadinya child grooming dan sesegera mungkin mengusahakan tindakan yang tepat sebagai langkah untuk menghindari bahaya Child Grooming pada anak. Lalu bagaimanakah langkah yang tepat untuk menghindari Child Grooming? Yaitu dengan cara :

  1. Memberikan kasih sayang dan perhatian kepada anak,
  2. Melibatkan anak dalam kegiatan keluarga,
  3. Memberi anak pengetahuan terkait seksualitas,
  4. Mengajarkan anak agar tetap waspada kepada orang lain.

          Semakin meningkatnya kasus kejahatan Child Grooming mengakibatkan dampak negatif terhadap anak, baik secara fisik, psikologis maupun sosial. Mungkin kekerasan pada fisik dapat disembuhkan, namun luka yang terjadi pada kesehatan mental dan psikis anak  bisa memakan waktu yang cukup lama atau bahkan tidak dapat disembuhkan. Beberapa dampak yang dapat  diakibatkan dari Child Grooming sebagai berikut :

  1. Dampak Fisik,  yang terjadi  seperti mengalami luka, kerusakan pada organ intim atau anus, bahkan meninggal dunia (dibunuh oleh pelaku).

  2. Dampak Psikologis,  bisa mengakibatkan kerugian psikologi, seperti  kesedihan mendalam, ketakutan, kecemasan, merasa tidak berharga (lost self-esteem), trauma, depresi, kemarahan yang terpendam, perkembangan intelegensi dan mental yang terganggu, serta berpotensi menjadi pelaku.

  3. Dampak Sosial dan Kultural, seperti munculnya stigma negatif terhadap korban, dikucilkan, cenderung akan memisahkan diri dari kehidupan sosial termasuk keluarga dan teman – teman.

  4. Keterbatasan Mobilitas, seperti kehilangan kemampuan untuk bergerak bebas dan berpartisipasi dalam ruang publik baik online maupun offline.

          Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Child Grooming merupakan upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk membangun hubungan kepercayaan dan hubungan emosional dengan seorang anak atau remaja sehingga mereka dapat memanipulasi, mengeksploitasi, dan melecehkan mereka. Faktor penyebabnya seperti kondisi anak yang tidak berdaya untuk melakukan perlawanan dan kurangnya wawasan serta bimbingan yang tepat dari orang tua. Kasus Child Grooming juga merupakan kasus yang perlu mendapat perhatian khusus dari orang tua maupun masyarakat karena dapat memberikan dampak yang buruk terhadap korban maupun sekitarnya. Child Grooming juga bisa dihindari dengan langkah yang tepat serta komunikasi yang baik antara anak dan orangtua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun