Mohon tunggu...
Aditya Pratama
Aditya Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aku cinta Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Berdamai dengan Segala Perbedaan yang Ada di Negara Indonesia

17 November 2021   20:05 Diperbarui: 17 November 2021   20:14 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Membahas pluralisme dan multikulturalisme memanglah sangat menyenangkan. Menyenangkan karena hal ini relate pada keadaan yang ada di negeri kita sendiri. Di dalam negeri kita sendiri memiliki banyak sekali perbedaan. Banyaknya perbedaan di negeri kita ini merupakan sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang diberikan kepada negeri kita. Maka dari itu kita seharusnya bersyukur dengan banyaknya perbedaan dan keragaman yang ada di negeri kita.

Sebelum melangkah lebuh jauh lagi, alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu tentang multikultural dan pluralisme Multikultural sendiri merupakan berbagai perbedaan dan keberagaman yang ada dalam suatu Negara. Memang benar adanya, bahwa di negeri kita memliki banyak sekali perbedaan. Dari banyaknya perbedaan tersebut masyarakat Indonesia juga dapat disebut sebagai masyarakat multicultural. Perbedaan di sini mencakup banyak aaspek seperti budaya, suku, ras, agama dan masih banyak lagi.

Berjalan dari sifat dan kondisi masyarakat yang multikultural, tentunya kita membutuhkan suatu hal yang dapat menyatukan perbedaan tersebut.Hal tersebut adalah semboyan Negara kita yaitu Bhineka Tunggal Ika. Semboyan inilah yang sampai sekarang masih kita gunakan. 

Bhineka Tunggal Ika juga memilki arti yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Maksudnya adalah walaupun kita hidup di tengah-tengah perbedaan, kita juga harus mengerti bahwa kita ini adalah satu Negara yaitu Indonesia. Bayangkan saja mungkin jika Indonesia tidak menganut semboyan ini maka akan terjadi perpecahan dan peperangan.

Sedikit bergeser pada pluralisme. Pluralisme di sini menurut daya pribadi adalah sebuah bentuk sikap kita yang menunjukkan berbesar hati dan menerima serta berdamai dengan semua perbedaan yang ada. Dalam Negara kita ini praktik dari sikap pluralisme menurut saya sendiri masih kurang tajam.

Jika kita lihat dari sisi positif dengan adanya masyarakat multikultural di Negara kita ini, tentu sangat keren jika dibandingkan dengan Negara-negara di dunia ini. Tidak semua Negara di dunia ini memiliki budaya-budaya, suku, agama dan ras sebanyak yang ada di Indonesia. Sangat banyak ilmu yang dapat kita pelajari dari perbedaan-perbedaan tersebut. Saling bertukar budaya dan hal lainnya juga dapat menambah wawasan diri kita.

Akan tetapi di dalam masyarakat yang multikultural ini tentunya sering terjadi permasalahan. Selama ini Indonesia sudah banyak sekali menemui dan mendapati masalah-masalah yang menyangkut tentang perbedaan. Ada beberapa masalah-masalah yang umum terjadi di Indonesia sebagai Negara multikultural, seperti konflik SARA, etnosentrisme, masyarakat prioritas dan minoritas dan masih banyak lagi.

Seperti halnya konflik SARA yang sering terjadi di Indonesia. SARA sendiri adalah sebuah singkatan dari Suku, Agama, Ras dan Antargolongan. Contohya yang sering kita lihat di berita televisi yaitu tentang konflik Etnosentrisme. Etnosentrisme sendiri memiliki pengertian sikap atau menganggap bahwa golongannya adalah yang paling benar.

Berjalan dari hal ini maka dapat dipastikan bahwa masalah-masalah tersebut memang sangat mirip dan juga saling berkaitan. Pernah saya mendengar dan melihat konten di media youtube yang berisikan ujaran kebencian terhadap ras atau suku lainnya. 

Dalam konten tersebut saya menangkap beberapa hal, kenapa masyarakat, suku dan ras luar yang bukan asli Indonesia itu selalu sukses dan berada lebih tinggi kedudukannya di Indonesia? Apakah masyarakat serta etnis luar memiliki previlage yang lebih dibandingkan dengan warga aslinya?

Peran pemerintah di sini sangat diperlukan untuk menghilangkan rasa serta strata yang ada tersebut. Mungkin pemerintah bisa lebih mementingkan pribumi daripada mementingkan investasi pada warga asing  Dari hal ini secara tidak langsung kita masyarakat, suku dan ras asli dari Negara Indonesia itu menaruh rasa iri dan kedengkian terhadap suku, ras atau golongan tersebut. Berawal dari rasa iri dan dengki inilah yang menumbuhkan konflik-konflik antar golongan atau ras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun