Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mereinterpretasi Logika Menjadi Kaya dengan Sedekah

29 Juni 2022   05:35 Diperbarui: 29 Juni 2022   07:35 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sedekah itu jalan khusus, bukan jalan biasa . Sedekah bisa mengantarkan orang mendapatkan keajaiban tanpa di duga duga. Namun keajaiban sedekah tidak akan muncul setiap saat, meski bisa datang kapan saja. Tentu, asalkan syarat-syaratnya terpenuhi.

Dalam Qur'an Surat Al-Hadid  ayat 18, Alloh berfirman ,  " Sesungguhnya orang orang yang bersedekah baik laki laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Alloh dengan pinjaman yang baik, akan diliptagandakan ( balasannya ) bagi mereka dan mereka akan mendapat pahala  yang mulia". 

Dalam hadist Thabrani,Nabi bersabda," Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk, Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri."

Itulah beberapa manfaat sedekah. Selain  itu sedekah juga memiliki keistimewaan , diantaranya bisa menolak munculnya bala (penyakit). Membuka pintu rezeki dan juga mampu melipat gandakan rezeki. 

Keajaiban sedekah yang paling diharapkan  oleh banyak orang adalah keajaiban yang dapat melipat gandakan rezeki atau membuat kaya. Banyak contoh kisah kehidupan seseorang tiba tiba berubah  setelah bersedekah. Dari serba kekurangan menjadi serba ada. Dari yang semula hidup di rumah sederhana atau kontrakan yang sempit, tiba tiba mendapat kesempatan hidup di rumah  yang besar dengan fasilitas yang lengkap.

Dalam  kondisi kehidupan ekonomi  yang serba sulit sekarang ini, keajaiban sedekah yang mampu melipatgandakan rezeki menjadi secercah harapan untuk  kehidupan yang lebih baik. Dimana  kemampuan ekonomi yang bagus  dianggap  mampu memberikan solusi dari banyak  permasalahan. 

Apalagi dengan makin susahnya cara cara yang biasa . Cara yang selama ini sudah dijalani , belum mampu memberikan hasil sesuai harapan. Belum mampu merubah nasib hidup yang masih serba kekurangan.

Maka berlomba lombalah orang melakukan sedekah. Bahkan ada ustadz yang sangat gencar mengajarkan sedekah kepada jamaah pengajiannya. Kisah hidupnya yang banyak mengalami sendiri  keajaiban sedekah dalam hal materi ini, membuat jamaah pengajiannya  tertarik. 

Dan berusaha mengikuti jalan yang sama yang pernah dilakukan sang Ustadz.  Namun ternyata kisah yang sama tidak terjadi. Kisah keajaiban hanya terjadi pada ustadznya sedangkan jamaahnya pengajiannya tidak ada yang berubah. 

Keajaiban yang diharapkan tidak terjadi. Yang sudah pasti terjadi cincin, gelang, atau bahkan mobil berpindah tangan. Bukan hartanya bertambah, justru yang sudah yang sudah dimiliki menjadi berkurang. Awalnya mereka masih sabar dan berbaik sangka kepada Alloh sambil menanti keajaiban itu datang. 

Namun ketika, sekian lama ditunggu tak datang juga, ada rasa sedikit kecewa. Akhirnya, daripada tidak mendapatkan  apa apa alias sia sia , maka lebih baik  meski dengan perasaan  berat diikhlaskan "penuh"  sedekahnya tanpa embel embel harapan berlipat gandanya rezeki. Tentu  harapannya  agar pahala sedekah masih tetap di dapat di akherat .  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun