Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Doa, Antara yang Rasional dan Tidak

1 April 2020   05:27 Diperbarui: 1 April 2020   05:20 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Keajaiban Nabi Terakhir , yang memenangkan pertempuran dengan musuhnya yang kekuatannya 3 kali lipat dari pasukan Nabi , juga setelah Nabi dan pengikutnya memberikan usaha paling maksimal yang dilakukan dalam sebuah strategi perang. Yaitu dengan mengatur posisi pasukan yang tidak beralawanan arah dengan sinar matahari, mendekati sumber air untuk pendukung keperluan logistik pasukan. Dan strategi intelejen sebelum hari pertempuran. Baru Nabi memanjatkan doa yang sangat terkenal itu.

Kalau manusia manusia paling utama saja, masih harus menyempurnakan usahanya, sesuai hukum alam yang berlaku di dunia, untuk mendapatkan pertolongan Tuhan, apalagi kita yang hanya manusia biasa. Tentu doa atau pemintaan yang dipanjatkan tanpa usaha maksimal, tidak akan memberi dampak perubahan yang diharapkan. Dan tidak mampu mengetuk Tuhan untuk memberikan keajaiban-Nya. Dan doa hanya akan manjadi tambahan amal sholeh kita, karena kita menjalankan anjuran Tuhan untuk berdoa kepada-Nya. 

Dan apa yang pernah disampaikan seorang filosof Rusia,Leo Tolstoy, yang terkenal itu benar adanya. Bahwa inti doa sebenarnya adalah memohon keajaiban kepada Tuhan , agar 2x2 tidak sama dengan 4. Dan jangan pernah bermimpi itu bakal terjadi . Jangan pernah membujuk Tuhan membuat perkecualian, bila syarat tidak terpenuhi. Kalau rumus 2x2 = 4 saja tidak dimengerti dan dipahami, bagaimana rumus itu bisa berlaku di dunia ini., maka jangan berharap bisa memahami rahasia rumus perkalian Tuhan yang lebih rumit lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun