Mohon tunggu...
Aditia Pratama
Aditia Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jangan sekali kali melupakan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Pembelajaran pada Situasi Pandemi Covid-19

30 Juli 2021   15:40 Diperbarui: 30 Juli 2021   15:40 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen pribadi

Seperti yang kita ketahui pada saat ini dunia masih diliputi suasana pandemic CoVid-19. Sudah satu tahun lebih wabah ini menyerang seluruh aspek kehidupan manusia baik itu bidang ekonomi, bidang social dan bidang pendidikan. Adapun di Indonesia, saat ini masih berlangsung program PPKM baik di pulau Jawa ataupun luar pulau Jawa. Hal tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah yang bertujuan untuk menekan angka kasus CoVid-19 supaya tidak melonjak naik. Namun di sisi lain rakyat mengalami kesulitan dalam beraktivitas secara langsung.

Jika kita berkaca sebelum PPKM ini diselenggarakan, yaitu ketika wacana pendidikan tatap muka terbatas akan di instruksikan pada bulan juli, bagi sebagian siswa hal tersebut seperti angin segar yang dimana setelah kurang lebih 1 tahun menggunakan pembelajaran daring akhirnya mereka bisa bertatap muka kembali. Namun ketika kita melihat fakta hari ini pada tahun ajaran baru 2021/2022 ternyata pembelajaran tatap muka terbatas ditunda terlebih dahulu mengingat angka kasus CoVid-19 pada bulan juli semakin meningkat.

Pembelajaran daring atau sering disebut juga dengan E-Learning yaitu pembelajaran yang memungkinkan atau didukung dengan alat-alat dan konten digital, seperti penggunaan smarthphone, laptop, komputer, aplikasi atau software tertentu dan tentunya diperlukan juga jaringan internet. Dari pengertian yang sudah disebutkan diatas, hal-hal tersebut pada kenyataannya terdapat kesulitan kesulitan yang dialami oleh siswa maupun guru.

Pertama penggunaan alat-alat untuk pembelajaran daring. Mungkin sebagian dari kita sudah bisa memiliki smartphone yang bisa digunakan sebagai alat untuk pembelajaran daring namun, tidak semua siswa dapat memiliki akses smartphone secara utuh. Karena ada beberapa siswa yang menggunakan smartphone kedua orangtua yang dimana hal tersebut dapat menjadi kendala jika smartphone tersebut dipakai oleh kedua orang tuanya.

Kemudian penggunaan software baik yang dapat diakses oleh guru maupun siswa. Dalam beberapa situasi terkadang terdapat guru ataupun siswa yang masih kesulitan dalam menjalankan dan mengoperasikan software. Seperti contoh kesulitan dalam pembuatan google classroom dan bagaimana penggunaannya, kesulitan cara livestream di YouTube, dan kesulitan membuat media pembelajaran yang menarik perhatian siswa. Adapun kendala siswa ada beberapa yang tidak bisa mendownload aplikasi karena memori smartphone yang sudah penuh dan enggan menghapus aplikasi game kesukaan mereka.

Namun yang paling terpenting yaitu ketersediaan data seluler dan jaringan yang mendukung, kedua hal ini sangatlah penting mengingat untuk mengakses internet dibutuhkan data seluler atau kuota internet dan jaringan stabil. Tidak semua wilayah di Indonesia memiliki jaringan yang baik seperti di wilayah perkotaan. Hal tersebut tentunya akan menjadi kendala baik pada guru maupun siswa, meskipun terdapat bantuan kuota oleh pemerintah jika jaringan tidak mendukung maka efektifitas pembelajaran daring pun akan berkurang.

Terlebih dari kendala diatas terdapat juga kendala yang dialami siswa maupun guru yang dimana kendala tersebut lebih kepada faktor internal diri seperti lebih merasa bosan dan stres.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun