Mohon tunggu...
Adithia Ramadhan
Adithia Ramadhan Mohon Tunggu... Seniman - An Extra Ordinary Heart

Sebuah Keanehan yang ter-normal-kan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Olahraga Kok Pakai Sarung?

26 Juli 2021   20:16 Diperbarui: 26 Juli 2021   20:42 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Secara gamblang kata "olahraga" diartikan sebagai aktifitas yang menghasilkan keringat yang banyak, otot yang mengencang, dan debaran jantung yang berdegub cepat. Tentu tujuan dari aktifitas olahraga ini adalah membuat tubuh menjadi segar bugar kembali serta mengeluarkan racun racun yang terpendam di dalam tubuh kita. Berikut ini beberapa fungsi olahraga bagi kesehatan, diantaranya yaitu:

  1. Meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan keseluruhan sistem kardiovaskular Anda.
  2. Menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Jantung yang lebih sehat berarti berkurangnya risiko penyakit kardiovaskular, stroke, dan diabetes.
  3. Membantu mengatur berat badan. Tidak hanya aktivitas fisik membakar kalori, itu juga meningkatkan metabolisme dalam jangka panjang.
  4. Mengurangi tekanan darah. Aktivitas fisik menjaga jantung dan pembuluh darah kita tetap sehat, membantu mencegah hipertensi.
  5. Meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot. Latihan ketahanan menantang sistem otot kita, menghasilkan otot yang lebih besar, lebih kuat.
  6. Peningkatan fleksibilitas sendi dan rentang gerak. Fleksibilitas yang ditingkatkan mengurangi risiko cedera.
  7. Pelepas stres. Olahraga adalah penambah suasana hati yang hebat dan telah terbukti menjadi metode yang efektif untuk menghilangkan stress.
  8. Menangkal osteoporosis. Membangun tulang yang padat dan kuat adalah manfaat lain dari aktivitas fisik.
  9. Memperkuat sistem kekebalan tubuh. Berolahraga lebih banyak = lebih sedikit sakit.
  10. Tidur yang lebih baik. Kita tahu betapa pentingnya tidur, dan berolahraga dapat membantu kita meningkatkan kualitas tidur kita.

Saat puasa, olahraga yang disarankan adalah bersepeda, jalan cepat, jogging lambat, atau latihan mesin ringan di pusat kebugaran. Meski berolahraga, disarankan untuk dapat mengimbanginya dengan menu nutrisi seimbang serta cukup minum air saat sahur dan berbuka. Di bulan puasa, intensitas olahraga berkurang karena aktifitas yang berlebihan membuat kita lelah dan dehidrasi, tetapi olahraga tetap bisa kita laksanakan malam hari. Yang menjadi sorotan disini adalah olahraga kaula muda yang sangat pasti ada di bulan Ramadhan, yaitu Tempur Sarung.

            Selain bermain petasan sehabis shalat tarawih atau bolos tarawih ke pasar malam, biasanya kawan-kawan tingkatan SMA, SMP bahkan SD mengadakan Tempur Sarung yang melibatkan antar kelompok geng-gengan. Ada peraturan yang tidak boleh dilanggar yang dibuat dan disepakati oleh kedua belah pihak kelompok yang akan bertarung. Pertama, jumlah anggota yang akan ikut turun ke arena pertarungan harus sama jumlahnya. Kedua, anggota yang terlibat harus sama usianya (satu derajat sekolah, semisal 1 SMP, semua harus kelas 1 SMP). Ketiga, tipikal "senjata" sarung yang digunakan harus bersih dari benda keras agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan. Sebelum pertempuran dimulai, semua anggota antar tim kelompok harus berjabat tangan terlebih dahulu, biar sportif dan biar tidak marahan kalau sudah selesai tempur nanti, hehe. Ingat sekali, dulu sempat mau bertengkar tetapi Peraturan Pertarungan sudah mendarah daging untuk diikuti perintahnya, satu teman teriak "Woi, baikan! gaboleh jadi musuh beneran".

            Nah, peraturan tadi berlaku pada Liga "bocah cere". Sedangkan di kalangan anak SMA, beberapa peraturan pasti dilanggar atau bahkan membuat peraturan baru. Liga ini sudah kelas berat, mungkin bisa dinobatkan sebagai olahraga seperti UFC versi syariah, hahaha. Mereka tetap menggunakan sarung sebagai senjata utama yang digunakan dalam olahraga ini. Bedanya sarung yang digunakan untuk bertempur di isi dengan variasi tambahan di dalamnya. Jika sarung dibentuk seperti pecut, di gulungan dalam sarungnya diisi selang bahkan yang lebih ekstrim lagi diisi dengan rantai. Jika sarung dibentuk buntalan pada ujungnya, diisi dengan batu. Tentu olahraga ini sangat menguras tenaga yang banyak dan memacu adrenaline. Walaupun nantinya selepas pertempuran akan ada bagian tubuhu yang terluka, entah baret, memar, atau bahkan bocor, olahraga Tempur Sarung ini akan selalu digemari oleh kawan kawan. Entah kenapa olahraga ini selalu hadir pada musimnya, yaitu bulan puasa, yang harusnya damai, eh ini malah olahraga ekstrim. Tapi tetap asik sih, mengurangi lemak, hehe.

Tetapi sepertinya di tahun ini, di kondisi yang seperti ini tradisi "olahraga" ekstrim dibulan Ramadhan itu akan sulit dijumpai. Pergerakan anak muda yang biasanya dulu kala sering keliling kampung, bolos shalat tarawih, hilang begitu saja ditelan Corona. Semoga semua dalam kondisi sehat, ya. Agar semua dari kita bisa kembali seperti semula.

Itu pengalaman saya mengamati serta pernah menggeluti olahraga di daerah rumah saya, Bekasi. Semoga olahraga ini tetap lestari agar anak-anak sekarang punya mental offline bukan online. Ah, bercerita tentang kisah ini memang akan selalu membuat saya berada di ruang waktu yang berbeda dan membuat semua kenangannya kembali bernyawa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun