Jayagiri namaku,Â
Petani yang menanam padi di matahari
Disiram dengan kucuran air mata tubuh rentaÂ
Dipupuk dengan dendam dan lemparan batu para demonstranÂ
Padi itu tumbuh subur, berwarna kemarahan seperti tanah yang diambil paksa perusahaan tambang
Tak ada hama menghinggapi padi itu, sebab dilengkapi alat berat pada sekeliling tanah pertanian.
Jayagiri namaku,Â
Hanya di matahari aku bebas merawat padiÂ
Tak perlu bayar upeti juga aman dari tengkulak
Irigasi kuatur sendiri tanpa perlu berbagi ke mana mengaliriÂ
Aku petani serakah, karena kapok di bumi tanahku dikeruk paksaÂ
Sebab tanah itu tak berbajuÂ
Padahal tanah peninggalan Kakek buyutku
Seorang tentara yang mati di medan juang demi membebaskan negara dari jajahan
Kuterima nasib dengan lapang, negara ini memang celamitan.
Bulan depan musim panen tiba
Padi itu siap memisahkan diri dari batang-batang besi menjadi apiÂ
Kemudian digiling dengan emosi tingkat tinggiÂ
Berakhir menjadi bara api untuk melempari pertambangan yang lestari.
 Jayagiri namaku,Â
Petani api dari matahariÂ
Mengimpor api buat negara ini.