Mohon tunggu...
Aditya Rahman
Aditya Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas Ranggon Sastra

Jalan pulang adalah tujuan yang remang-remang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Latar Belakang Kota

20 November 2021   14:46 Diperbarui: 20 November 2021   14:59 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

1.

Aaiihh, Mak

Matahari tidur lagi di telaga bibir waktu kota ini

Cakrawala menggerai rambutnya, menjadi hujan

Mereka berdua pasangan serasi di mata pengadu nasib

Yang bergairah menyusuri tanah basah

Dari langit mega-mega mengangkang, menjadi gelegar kilat

Melahirkan pohon putus, terlentang di tengah jalan

Membuat terkeluh pengadu nasib:

"Matahari dan cakrawala begitu singkat membuat keturunan

Barangkali pohon tumbang penghalang jalan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun