Mohon tunggu...
Adit Azhar
Adit Azhar Mohon Tunggu... Penjahit - Pelajar

12 Mipa 3 Sman 1 Padalarang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Karma Mencuri Uang Orangtua

20 April 2021   23:44 Diperbarui: 21 April 2021   00:44 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Albar merupakan remaja berumur 17 tahun. Jika ada waktu luang atau sedang santai ia sering nongkrong bersama temannya. Biasanya ia nongkrong di warung yang lumayan jauh dari rumahnya. Disana ia sering bermain game online dengan temannya.

Game yang dimainkan Albar dan temannya adalah mobile legend atau yang biasa disebut ml. Game ini perlu ponsel dengan spesifikasi yang lumayan tinggi. Tapi ponsel yang dimiliki Albar sudah rusak dan ketinggalan jaman.

Teman temannya mempunyai ponsel yang bagus dan terbaru. Karena ponselnya yang kurang bagus, Albar sering kalah dalam bermain dan diejek oleh teman temannya.

Suatu hari, ayah Albar baru saja pulang bekerja. Albar melihat ayahnya membawa tas yang besar. Saat ayahnya sedang mandi Albar penasaran isi tas tersebut. Saat dibuka ternyata isi tas tersebut adalah uang. Uang yang sangat banyak.

Karena ponselnya yang sudah rusak, Albar terhasut oleh setan untuk mencuri uang tersebut. Albar pun mengambil sejumlah uang untuk membeli ponsel baru.

Albar pun pergi untuk menjual  ponselnya dan membeli ponsel yang baru. Setelah Albar membeli ponsel, ia langsung pergi ke warung tempat ia nongkrong untuk memperlihatkan ponsel barunya.

Albar sangat senang karena teman temanya langsung mengajaknya untuk bermain bersama. Tetapi kesenangan tersebut hanya sesaat.

Saat Albar pulang dari tongkrongannya, ia dijambret. Ia pun mengejar jambret tersebut tetapi tidak terkejar. Albar pun pulang dengan muka yang sedih.

Saat sampai rumah, ayahnya menanyakan uang yang didalam tas. Ia tidak mengaku karena takut dimarahi. Tapi ayahnya sebenarnya tau kalau Albar yang mengambil uang tersebut.
Albar pun akhirnya mengaku dan dimarahi habis habisan oleh ayahnya.

Ternyata uang tersebut adalah uang untuk membayar sekolah albar nanti. Akhirnya Albar pun menunggak uang spp sekolah. Dan ponsel barunya yang hilang dicuri membuat Albar tidak mempunyai ponsel.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun