Mohon tunggu...
Mujaddid IzzulFikri
Mujaddid IzzulFikri Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

Pejalan

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Kemajuan Teknologi Merampas Lapangan Kerja Manusia?

30 Desember 2019   18:02 Diperbarui: 30 Desember 2019   18:05 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kita hidup pada masa di mana kemajuan teknologi berkembang dengan sangat pesat. Saat ini, pekerjaan baik di bidang pertanian, kesehatan, pendidikan, dan lainnya, menjadi lebih mudah dan efisien berkat berbagai inovasi dan kreasi dari teknologi yang terlahir pada beberapa tahun belakangan ini. 

Jika dulu untuk mengoreksi dan memberi nilai ujian harus dilakukan manual oleh para guru, sekarang dengan mudahnya pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan hanya menggunakan komputer. Hasil yang diperoleh pun, jauh lebih cepat dan konsisten dibandingkan pemeriksaan manual.

Keunggulan hasil kerja teknologi dibandingkan manusia telah menjadi satu hal yang tidak bisa dipungkiri lagi. Dari segi konsistensi dan kecepatan, teknologi telah melampaui manusia. 

Pabrik-pabrik yang dulunya menggunakan tenaga kerja manusia, sekarang telah mulai digantikan oleh mesin yang dikoordinir oleh komputer (otomatisasi). Dan alasannya bukan hanya untuk sekedar meningkatkan kuantitas produk, tetapi juga untuk menghemat biaya produksi. Dengan menggunakan otomatisasi, suatu pabrik dapat menghemat pengeluarannya untuk menggaji para tenaga kerjanya.

Selain dari konsistensi dan kecepatan, kemampuan kecerdasan (intelligence) manusia tak jarang juga dikalahkan oleh Teknologi. Pada tahun 2016, Lee Seedol yang telah meraih 18 kali juara Catur Cina (Go), bertanding melawan program kecerdasan buatan Google, Deep Mind. 

Hasilnya, Pertandingan lima ronde tersebut dimenangkan oleh Deep Mind dengan kemenangan yang cukup telak, 4-1. Menanggapi kekalahan itu, Lee Seedol pun langsung menyatakan kekalahannya terhadap Kecerdasan buatan tersebut. 

"Meskipun Saya Menjadi Nomor 1, ada sebuah entitas yang tidak dapat dikalahkan" Ungkap Lee kepada Yonhap News Agency. Ia memberikan pernyataan itu, sekaligus mengumumkan pensiunnya dirinya dari dunia profesional Go.

Tentunya selain kasus otomatisasi tenaga kerja pabrik dan kekalahan Lee Seedol, masih banyak lagi kejadian lainnya yang menunjukkan keunggulan Teknologi dibandingkan Manusia. Bagaimana Teknologi dapat lebih unggul dibandingkan dengan manusia? Dan kapan saja Teknologi dapat mengungguli Manusia?

Teknologi harus memiliki tujuan agar dapat beroperasi

Teknologi dapat lebih unggul dibandingkan manusia pada pekerjaan yang tujuannya sudah jelas. Jika telah ada tujuan yang jelas, maka programmer selanjutnya dapat menentukan langkah yang tepat untuk meraih tujuan tersebut (algoritma). Misalkan pada Game Catur, yang tujuan menangnya adalah mengskakmat raja lawan. 

Untuk mencapai tujuan itu, maka program pada komputer harus diberikan pengetahuan tentang cara melangkah seluruh bidak catur di posisi manapun. Selain diberikan pengetahuan, program juga harus diberikan kecerdasan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun