Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tulisan Sepi Pembaca Kok Bisa Banyak Vote? Ini Jawabannya

29 November 2015   11:00 Diperbarui: 6 Desember 2015   02:14 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kompasiana (pelangi-hitam.blogspot.com)"][/caption]

 

Oleh : ADI SUPRIADI / Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan 

Twitter : @assyarkhan 

Barangkali pendatang baru di Kompasiana akan menemukan satu keheranan, apa itu? Banyak sekali tulisan nangkring di halaman depan Kompasiana, bahkan dengan rating tinggi tapi Tulisannya baru dibaca 150 orang atau 200 orang saja. Apa yang salah?

Sebenarnya tidak ada yang salah, karena menulis tergantung tujuan sang penulisnya, Apa yang dia cari hanya dia dan Tuhan yang tahu. Jika Anda sedikit lebih jeli, untuk membuka lebih lanjut Artikel yang nampang di rating tertinggi di halaman depan Kompasiana biasanya akan di Vote oleh orang itu lagi-orang itu lagi, Artinya Apa? Artinya mereka berkoloni atau bahasa kerennya membuat komunitas, Ada komunitas pembully, Ada Komunitas Tukang Maki, Ada Komunitas bikin opini yang sebenarnya pesannya tidak ada selain hanya ingin beropini, dan masih banyak lagi.

Maka, Jangan heran jika Anda membuka satu artikel dan Artikel lainnya biasanya mereka dalam satu komunitas yang sama, dan seperti sudah diatur siapa yang akan diangkat untuk mendapatkan rating rertinggi tiap harinya, Karena target dari komunitas penulis ini hanya rating, Mengapa Rating? Agar Upaya pembangunan opininya bisa "wah", Tapi Sayangnya Koloni/Komunitas ini miskin pembaca, Anda tau kenapa? Karena yang baca dan yang vote ya orang-orang yang hanya ada di koloni/komunitas itu. Sedangkan Pembaca yang lain sudah tahu bahwa melihat judulnya saja tulisan tersebut adalah sampah.

Oke, Coba Kita teliti lebih lanjut, Sebutlah Koloni ini ada 20 orang, Mereka sudah berbagi hari siapa yang mau diangkat berdasarkan tulisan masing-masing, langkah berikutnya Anda chek siapa yang memberikan Vote Saya bisa pastikan koloni mereka yang hanya seuprit itu, coba perhatikan lagi komentar, Maka Anda akan menemukan lagi fakta pasti koloni mereka lagi. Setelah Tulisan teman mereka berada di Halaman depan Kompasiana dengan vote yang banyak sesama koloni mereka biasanya tindakan selanjutnya rekan-rekan mereka menitip link tulisan di Artikel yang punya rating tinggi berdasarkan konspirasi mereka. Oh ini konspirasi juga toh? Jawabannya Iya, Tapi Konspirasi kecil-kecilan atau Konspirasi kelas teri.

Biasanya jika mereka menemukan tulisan yang mengalahkan pamor koloni mereka maka koloni ini akan bersama-sama menyerbu Admin agar tulisan itu dihapus, atau membully orang yang memiliki tulisan itu, Maka jangan heran jika kemudian tak berapa lama tulisan Anda menghilang dari jagat Kompasiana.

Lalu bagaimana menyikapinya? Pendatang baru Kompasiana tak perlu membuat pernyataan sikap, biarkan saja mereka asyik dengan dunia mereka yang seperti katak dalam tempurung itu, Fokuslah pada diri Anda.

Lalu, Bagaimana Anda harusnya menulis? Menurut Saya kekuatan sebuah karya tulis adalah sama dengan kekuatan sebuah film, musik, lukis dan karya seni lainnya. Pertanyaan besar yang harus diajukan sebelum menulis adalah "Pesan yang ingin Saya sampaikan Apa?", Ketika Anda sudah menemukan pesan apa yang ingin Anda sampaikan maka dengan sendirinya Pembaca akan menemukan sendiri tulisan Anda tanpa perlu membuat koloni untuk saling memberi Vote dan bertukar link.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun