Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Politik

Soal Sidang MKD, Pengadu Justru Memang Harus Dicurigai

3 Desember 2015   22:21 Diperbarui: 3 Desember 2015   23:13 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : ADI SUPRIADI / Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan

Twitter : @assyarkhan

[caption caption="Sudirman Said Bunuh Diri (Okezone.com)"][/caption]

Pada tanggal 2 Desember 2015 yang lalu Sudirman Said, Menteri ESDM diperiksa MKD DPR RI sebagai Saksi, Setelah menjalani pemeriksaan kurang lebih 8 jam, Sudirman Said menegaskan tidak memiliki keinginan untuk menyerang pihak manapun dalam laporan itu, Penulis melihat kalimat ini tak lebih dari sebuah pencitraan agar kemudian semua orang yang membaca terutama Projo memberikan dukungan padanya, Seharusnya jika memang Sudirman tak memiliki niat jahat maka tak perlu mengatakan itu, sama halnya orang yang mengatakan "Saya Ikhlas" maka sesungguhnya dia tidak ikhlas, seperti itulah Sudirman Said sesungguhnya.

Didalam rekaman 8 Juni 2015 yang menjadi pokok persoalan ternyata tidak hanya melihatkan Novanto melainkan banyak melibatkan orang dalam lingkaran Jokowi, termasuk JK, Luhut, Budi Gunawan dan Megawati. Artinya, Sudirman Said awalnya barangkali memang memiliki niat untuk menjatuhkan DPR RI sebagai lawan dari Pemerintah RI saat ini, tetapi ternyata seperti menepuk Air di baskom terpercik ke muka sendiri.

Seharusnya ini membuat malu Sudirman Said dan Projo (Pro Jokowi) karena pada akhirnya bahkan kecurangan pada Pemilu 2014 yang lalu terungkap dengan rekaman tersebut, atau barangkali Sudirman Said mengorbankan dirinya sendiri untuk membongkar "Kejahatan" Jokowi-JK dan Megawati dalam Pemilu Presiden 2014 yang lalu.

Begitu banyak orang yang menjadi "Dajjal" di Akhir Zaman seperti ini, bahkan sejatinya Dajjal berpura-pura datang sebagai penyelamat Bumi padahal untuk mengeluarkan manusia dari kebenaran yang hakiki menjadi kebenaran yang semu.
Tetapi, Apapun yang terjadi Freeport tetap tidak bisa dimiliki Indonesia, karena sebagaimana dalam rekaman yang disadap tersebut terlihat mental-mental Pejabat termasuk orang-orang yang ada dalam lingkaran Jokowi pun hampir mirip seperti Priyayi dizaman Penjajahan Belanda, menjilat penjajah demi keuntungan pribadi dan mengorbankan bangsa sendiri. Kondisinya sama seperti saat ini, Menjilat Amerika demi dapat keuntungan dari Freeport.

Pengadu hakikatnya tak selalu benar,Justru harus pertama kali dicurigai sebagai sumber masalahnya, ada istilah daripada ketahuan lebih dulu lebih baik melapor lebih dulu barangkali seperti itulah Sudirman Said, Keyakinan Saya Sudirman Said melakukannya sudah direstui oleh Jokowi dan terlebih dalam hal ini Megawati, tetapi apa hendak dikata ingin menjerat justru menjadi yang terjerat, Dengan terbukanya rekaman ini justru Kecurangan Pilpres 2014 menjadi terbuka.
Maling Teriak Maling

Sumber :

Tribunews.com

Okezone.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun