Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Liberal Sekularisme = Propaganda Zionis?

7 Juni 2012   00:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:19 1988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_186334" align="aligncenter" width="613" caption="Waspadai Gerakan Liberal Sekularisme Indonesia (nahimunkar.com)"][/caption]

Follow Me : @assyarkhan

Suka tidak suka itu urusan Pembaca Pro Liberal Sekular, Saya akan tetap ingin bangsa ini selamat dari cengkraman zionis, dan akan terus berjuang untuk itu walaupun mungkin berat.  Sangat berat bahkan, tetapi akan terus dilakukan dan apapun kata pembaca termasuk yang pro terhadap zionis, liberal, sekuler dan sebagainya, karena faham-faham ini merupakan faham yang sengaja dibuat oleh Zionisme untuk merusak tatanan sebuah bangsa.

Beberapa waktu lalu ada Isue Lady Gaga, Irhsad Manji yang merupakan propaganda zionis dibidang budaya, bahkan diberbagai Negara di dunia menyatakan Korupsi tumbuh subur di sistem pemerintahan liberal Sekular.

Henry Ford, pendiri dan pemilik perusahaan mobil Ford Amerika Serikat yang semula tak yakin adanya konspirasi Zionis atas dunia, akhirnya menulis sebuah buku yang membongkar program-program jahat itu. Dalam buku yang sempat dimusnahkan Yahudi AS itu, Henry Ford–yang membongkar kebusukan lobi Yahudi, menyimpulkan, untuk mencapai tujuannya kalangan Yahudi menggunakan cara-cara yang sesuai karakter mereka, yakni: dominasi atau hancurkan!

Ford semula tidak begitu percaya keterlibatan Yahudi Internasional dalam berbagai peperangan dan peristiwa besar di dunia. Ia melakukan penyelidikan, menggali fakta-fakta, dan menyewa investigator. Penyelidikan Ford ini kemudian dikenal sebagai Jewish Question. Dari penyelidikan itu, Ford yakin tangan-tangan Yahudi Internasional bermain dalam berbagai peristiwa dunia. Dan, menurutnya, tangan-tangan itu harus dipatahkan.

Melalui Dearborn Independent, surat kabar kecil yang dibelinya di Michigan, Ford menurunkan hasil investigasinya yang membeberkan kebusukan Yahudi Internasional di Amerika. Salah satu temuan Ford adalah Protocol Zionis. Dokumen ini berisi strategi Yahudi Internasional menguasai dunia, politik internasional, keuangan dan bisnis, media dan budaya.

Publikasi terhadap Protokol Zionis tersebut menuai kecaman. Ford dianggap Anti-Semit. Dokumen itu oleh kalangan Yahudi dinilai palsu. Ford tidak ingin terjebak perdebatan asli atau palsu. Ia mengatakan, ”…dari apa yang saya ketahui, semua yang terjadi sekarang ini di dunia, sesuai dengan isi dokumen itu.”

Artikel-artikel di surat kabar Dearborn Independent memicu kemarahan kalangan Yahudi. Mereka menuntut Ford minta maaf. Bisnisnya dipersulit sampai mengalami krisis keuangan. Dalam situasi sulit itu, Ford dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan mobil secara misterius.

Pada 1977, artikel-artikel Ford itu dibukukan dalam The International Jew. Buku ini sempat menjadi buku terlaris, terjual lebih dari 10 juta copy. Kalangan Yahudimemborong buku ini, membakarnya,merazia toko-toko buku, dan bahkan mencurinya di perpustakaan untuk dimusnahkan.

Kini, Yahudi Internasional diyakini tangannya telah merambah ke seluruh dunia, ke segala kalangan. Pengaruhnya mendunia, mendominasi segala wacana. Pengikutnya pun menyebar ke mana-mana, ke segala profesi dan strata sosial kemasyarakatan. Pengikut, disadari maupun tidak disadari, pengikut langsung ataupun tak langsung, bahkan sekadar menjadi fans pengidola dari pengikut tak langsungnya, Termasuk menyabarkan artikel dan menulis dengan cara pandang liberal Sekular walaupun penulisnya bukan liberal sekular, misalnya Artikel Kisah Umar & Pemabuk yang menurut Saya Salah Tafsir jika tidak ingin disebut sengaja disalah tafsirkan .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun