Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kasihan Mahasiswa, Paripurna Dimenangkan Partai Pemerintah

30 Maret 2012   19:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:14 1285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_171854" align="aligncenter" width="600" caption="BBM Tetap Naik, Teruskan Demonstrasi (Okezone.com)"][/caption]

Dari sekian lama Saya membaca komentar-komentar Arbi Sanit di media selama satu dekade ini menurut Saya, Arbi Sanit merupakan Pengamat “Asal Ngomong”, segala komentarnya tidak berlandasan, lebih kepada komentar-komentar yang sepertinya bukan lagi seorang yang Independen melainkan sudah dipesan untuk menggiring Opini Publik terhadap suatu masalah yang dia komentari.

Catatan Saya Sepuluh Tahun terakhirmembaca Komentar Arbi Sanit memang sepertinya “Anti” PKS, Seharusnya di posisi sebagai Pengamat Politik harus bersifat netral karena bersifat Akademisi, tetapi Saya tidak terlalu heran dengan Sikap Arbi Sanit “Asal Ngomong” tentang PKS k atau tentang Islam lainnya karena memang Arbi Sanit adalah Penggerak Pemikiran Liberal Sekuler di Indonesia seperti Ulil Abshar Abdala, Komarudin Hidayat dan sebagainya. Saat ini banyak tokoh Liberalisasi dan Sekulerisasi Indonesia sudah bergabung dengan Partai Demokrat dengan tujuan akan membuat Undang-Undang yang bersifat Liberal Sekuler. Fakta betapa liberal dan Sekulernya Arbi Sanit terlihat di salah satu Komentarnya tentang Politik sebagaimana dilansir oleh DETIK.COM Berikut ini“ Politik itu busuk. Karena itu sebaiknya dipisahkan aja antara agama dan politik seperti di barat. Untuk menjadi politisi itu harus muka tembok, jantungnya dobel, hatinya seperti batu, kalau tidak bisa jangan harap berhasil jadi politisi,".

Dalam hal ini Arbi Sanit sedang mengkampanyekan Pemikiran Liberal dan Sekuler di Indonesia, salah satu yang akan diperangi oleh Arbi Sanit adalah Partai-Partai Islam yang tidak sepakat dengan sekularisasi Indonesia.

[caption id="attachment_171855" align="alignright" width="300" caption="Arbi Sanit & Pemikiran Liberal Sekulernya (tempointeraktif.com)"]

1333134347253242373
1333134347253242373
[/caption]

Dalam Tulisan kali ini Saya tidak untuk membahas siapa dan apa Arbi Sanit secara mendalam, melainkan mencoba menanggapi salah satu komentanya yang terbaru. Komentar terbaru dari Pengamat politik UI ini menilai permainan Politik Golkar saat ini semakin mirip dengan PKS. Kemiripan itu ditunjukkan dengan penyataan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie yang menyatakan harga Bahan Bakar Minyak belum perlu dinaikkan (Tempo-Kamis, 29 Maret 2012.)

Sebuah pernyataan Lucu dari seorang Pengamat Politik Senior karena jika melihat sejarah Politik seharusnya PKS lah yang belajar kepada Golkar, bukan Golkar yang ikut-ikutan PKS. Dari berbagai temuan Saya dan berbagai Diskusi dengan banyak Pakar, GOLKAR merupakan Partai yang Sangat Lihai, Licik dan Licin karena memang memiliki pengamalan Berpolitik yang panjang di Indonesia. Dalam Hal Kenaikan BBM menurut Saya hanya GOLKAR yang bimbang dan pada akhirnya benar saja sidang Paripurna di DPR RI 30/31 Maret 2012 adalah KEMENANGAN GOLKAR. Dimana Letak Kemenangan Golkar? Golkar lah yang mengusulkan Opsi Pasal 7 Ayat 6 A dimana intinya Pemerintah bisa menaikan BBM jika Minyak Dunia mengalami kenaikan. Dalam hal ini permainan Politik GOLKAR sangat cantik, Jikapun ternyata BBM naik maka Pemerintah lah yang akan menerima resiko untuk dibenci oleh Rakyat Indonesia, sedangkan Golkar aman berada di “ketiak” Pemerintah dan terlindungi karena Partai Pemerintah dalam hal ini Partai Demokrat merasa didukung oleh Partai Golkar. Sedangkan PKS sejak jauh-jauh hari sudah menyatakan menolak kenaikan BBM hanya saja memang Opini dari Media yang mencoba mengadu domba antara PKS dan Setgab koalisi. Sebagai rujukan Anda bisa membaca Sikap PKS di www.pks.or.id dan ini sudah dinyatakan dengan tegas ketika Voting Di Sidang Paripurna PKS bersama PDI-P, HANURA, GERINDRA  dengan tegas Menolak Kenaikan BBM karena menurut PKS masih ada cara lain selain menaikan BBM untuk mengatasi masalah Energy Nasional ini.

Saya melihat Partai GOLKAR saja yang memang bermain dua kaki dalam Perang Politik BBM ini, misalnya Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie usai melakukan silaturahmi dengan masyarakat di PTPN VIII, Cigudeg, di Bogor menyatakan harga BBM belum perlu dinaikkan. Pernyataan ini jelas bertolak belakang dengan sikap partai beringin selama ini dan dibuktikan dengan voting Paripurna DPR RI Golkar menyetujui opsi kenaikan BBM, Golkar dalam hal ini telah sependapat dengan pemerintah bahwa harga BBM perlu dinaikkan.

[caption id="attachment_171856" align="aligncenter" width="565" caption="Teruskan Demonstrasi Hingga Revolusi Terjadi "]

13331344561631452086
13331344561631452086
[/caption]

Effendi Ghazali dalam dialog dinihari di Metro TV (31/03/2012) menyatakan Pemenang Paripurna DPR RI tentang BBM ini telah di menangkan Oleh Partai GOLKAR dengan berlindung di Partai Demokrat sebagai Partai Pemerintah. Partai Golkar sedang mencari untung dari kondisi pemerintah dan Partai Demokrat yang sedang berhadap-hadapan langsung dengan rakyat, Cari muka mereka di depan rakyat. Sikap “Kesana Kemari” nya Partai GOLKAR ini adalah bentuk ketakutan Partai Golkar kehilangan kekuasaan dari Partai Demokrat. Sikap Golkar ini sebenarnya akan membingungkan masyarakat terlihat dari Opsi yang diusulkan Golkar pada Pasal 7 Ayat 6 A yang sebenarnya secara logika telah membatalkan Pasal 7 Ayat 6 UU RAPBN 12 tersebut.

Sehingga pada akhirnya perjuangan Mahasiswa yang berjibaku dengan Polisi itu hanya sia-sia, Indonesia Semakin Kacau Balau karena terlalu banyak Pelacuran Politik di dalamnya. Revolusi adalah satu-satunya jalan untuk memotong satu generasi yang telah merusak Negeri ini

Bandung, 31 Maret 2012

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)

Seorang Writer,Trainer,Public Speaker dan Entertainer. Punya Kakek Seorang Penulis, Ibu Seorang Penulis dan Istri Seorang Penulis. Pernah Menjadi Jurnalis Sekolah, Kampus, dan Radio. Tulisan baru terbit di KayongPost, Pontianakpost, Banjarmasinpost, Tanjungpurapost, Sriwijayapost, Balipost, Acehpost, Kompas, Republika, Sabili dll. Cita-cita ingin menjadi Jurnalis AlJazeera atau CNN dan bisa menulis jurnal di TIME dan Wartawan Washingtonpost. Anda dapat menghubungi via 085860616183 / YM: assyarkhan, adikalbar / FB: adikalbar@gmail.com / Twitter : @assyarkhan / GoogleTalk : adikalbar / Skype: adi.rabbani / PIN BB : 322235A

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun