Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Generasi Muda Islam , Memprihatinkan!!!

15 Juni 2011   13:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:29 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_114422" align="aligncenter" width="630" caption="Generasi Muda Islam, Memprihatinkan!!!"][/caption]

Penelitian yang dilakukan oleh Institute Goethepada bulan November 2010 yang lalu  sungguh mencengangkan, penelitian tentang pengamalan Islam di kalangan anak muda Indonesia , dari 1500 orang responden yang berusia antara 15 tahun hingga 25 tahun, hanya 28,7 % yang melaksanakan sholat fardhu lima waktu, kurang dari 60% yang berpuasa dibulan ramadhan dan 11,7 % yang memahami ayat-ayat suci Al-Qur’an.

Indonesia sebagai Negara dengan Ummat Islam terbesar di dunia kurang lebih 192 Juta jiwa atau kurang lebih 80% jumlah penduduk Indonesia beragama Islam. Proses pengaburan makna keberislaman , menyamakan semua keyakinan yang digencarkan oleh kelompok Liberal Sekulerisme pada pemuda Islam sepertinya telah berhasil, kurang lebih 30 Juta ummat Islam keluar dari Islam di Indonesia baik menjadi Atheis ataupun menganut agama lain. Pancasila sebagai symbol sekulerisme di Indonesia memberikan ruang yang sangat luas untuk bolehnya pernikahan antara orang Islam dan yang bukan Islam, padahal Islam sudah jelas-jelas tidak menghalalkan pernikahan yang beda keyakinan, Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia membolehkan pernikahan beda agama ini dan berdampak luas terhadap pengamalan Islam dalam keseharian pemuda Islam yang dilahirkan, dalam tempo yang lama Islam sepertinya hanya menjadi nama di negeri ini, jika tidak ditanggulangi dari sekarang.

Faham materialisme, Hedonisme membuat sebagian besar anak muda Islam menjadi terlena, kehidupan mall yang melupakan, pemujaan terhadap uang , ketenaran, kepopuleran membuat generasi menjadi hancur lebur.

Terkait fenomena pernikahan beda agama ini, misalnya bapaknya muslim dan ibunya non muslim, maka sang anak diberi kebebasan untuk memilih keyakinan masing-masing. ketika dewasa. Perkawinan yang sebenarnya secara syariat tidak halal kini menjadi life style di Indonesia, sehingga generasi yang dilahirkan adalah generasi yang memandang agama hanya sebagai sesuatu status tetapi tidak ada kecintaan sama sekali

Dari hasil penelitian Institute Goethe ini menunjukan generasi muda Islam semakin lalai dalam mengerjakan kewajiban utama sebagai seorang muslim yaitu SHOLAT, tambah parahnya tidak memamahi Al-Qur’an sebagai kitab sucinya. Peran MUI, Organisasi Massa Islam, Organisasi Politik Islam harus saling bahu membahu untuk mencegah degradasi moral Islam di Indonesia ini.

Jangan sampai bencana semakin parah melanda Indonesia , dari bencana alam hingga bencana keimanan karena hanya membiarkan kemungkaran dan kemaksiatan merajalela dan berkembang secara leluasa, tidak dalam rangka menyalahkan siapapun, melainkan ini harus menjadi renungan dan pada akhirnya pada tingkat action yang nyata untuk mengatasi ini.

Bandung, 15 Juni 2011

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun