Mohon tunggu...
Adista Pattisahusiwa
Adista Pattisahusiwa Mohon Tunggu... Editor

Wartawan dest politik (Nusantara II DPR RI Parlemen Senayan 2014-NOW) (Polda Metro, Since 2016) Nyong Ambon Saparua Maluku | ALLAH SWT is my Lord. (Alumni Kerusuhan Ambon 1999)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keajaiban Kursi 11A, Kisah Ramesh Selamat dari Maut Saat Pesawat Air India Jatuh

12 Juni 2025   23:41 Diperbarui: 12 Juni 2025   23:58 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramesh Vishwaskumar. Ist

Pada detik-detik mencekam ketika pesawat Air India AI171 mengalami kecelakaan tragis, dunia seolah berhenti berputar bagi para penumpang di dalamnya.

Di tengah kepanikan, suara deru mesin yang gagal, dan dentuman keras saat pesawat menyentuh tanah, sebuah kisah luar biasa muncul dari puing-puing, keajaiban hidup seorang penumpang di kursi 11A, Ramesh Vishwaskumar.

Kisah ini bukan sekadar cerita tentang bertahan hidup, melainkan tentang keberanian, naluri, dan mungkin, sentuhan takdir yang sulit dijelaskan secara logis.

Bayangkan berada di kursi 11A, dekat jendela, di mana pemandangan awan yang biasanya menenangkan tiba-tiba berubah menjadi mimpi buruk. Ketika pesawat mulai menukik, waktu seolah melambat.

Tiket Ramesh 
Tiket Ramesh 
Dalam situasi di mana kebanyakan orang akan lumpuh oleh ketakutan, Ramesh menunjukkan ketangguhan yang luar biasa.

Laporan menyebutkan bahwa ia berhasil mencapai pintu darurat, melompat keluar dari pesawat yang sedang kacau, dan menyelamatkan diri saat dunia di sekitarnya runtuh.

Tindakan ini bukan hanya soal keberuntungan, tapi ini adalah perpaduan antara keberanian, kesiapan mental, dan naluri bertahan hidup yang bekerja dalam harmoni sempurna.

Namun, apa yang membuat kisah Ramesh begitu dramatis dan menggugah?

Pertama, ini adalah pengingat bahwa dalam momen-momen terburuk, manusia mampu melakukan hal-hal yang hampir tak terbayangkan.

Dalam hitungan detik, Ramesh harus membuat keputusan hidup atau mati, tetap di tempat duduknya dan menyerah pada nasib, atau bergerak cepat menuju pintu darurat dengan risiko yang tak kalah besar.

Pilihannya untuk bertindak adalah cerminan dari kekuatan batin yang sering kali baru terlihat saat kita dihadapkan pada ujian terberat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun