Mohon tunggu...
Adis Setiawan
Adis Setiawan Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa | Penulis Lepas

Ikatlah Ilmu Dengan Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ahad Pagi dan Fenomena Atmosfir

1 April 2019   22:44 Diperbarui: 14 Agustus 2020   09:44 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Alhamdulillah puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita, sholawat serta salam tidak lupa kita sanjungkan kepada nabi kita Muhammad SAW.

Penulis bekerja dibengkel, kadang home service juga. Ketika home service sekalian jalan-jalan dan lihat di lingkungan, apa lagi kalau nyasar --jadi tau mana-mana. Jadi, penulis tahu daerah di sekitar tempat kerja, terkadang kalau tidak ada order delivery home, penulis bekerja stanbay di bengkel.

Karena libur kerja tentatif, yang penting jangan hari sabtu dan ahad. Jadi, ketika pada hari ahad atau sabtu hari libur para pekerja, biasanya bengkel banyak yang service atau pun banyak yang order home service, ini kesempatan orang pada service karena hari libur kerja.

Sering pada hari ahad ketika sedang delivery, sering lihat fenomena atmosfir orang berpakaian hitam, pakai niqab (cadar ) dan yang laki-laki pakai celana No Isbal (cingkrang). Ada jamaah banyak sedang bubaran habis selesai pengajian. Kadang jalan jadi macet, soalnya banyak dari jamaah itu yang pakai motor berboncengan suami istri, belum lagi yang pakai mobil.

Penulis selama ini jarang menemukan di organisasi yang penulis ikuti, pengajian yang seperti itu banyaknya jamaah. Padahal kajiannya di lakukan tiap pekanan, tetapi masih saja mereka semangat. Pasti sudah bisa ditebak tiap ahad pasti sekitar jam 11.00 di tempat itu selalu ada atmosfir seperti itu --orang bubaran pengajian.

Ini adalah nilai semangat yang penulis kagumi, dengan cara apa mereka tiap pekan mengumpulkan orang sebanyak itu, hanya untuk ngaji, apa mereka tak sibuk dengan urusanya. Mereka-pun dalam satu daerah tak cuma satu tempat ngaji, ketika itu penulis jalan lebih jauh ada sekitar 15 KM dari tempat tadi yang ada bubaran pengajian, menemukan lagi jamaah yang sama banyak juga, dilain tempat juga dengan atmosfir yang sama.

Jadi fenomena itu sudah banyak penulis temukan, lama-lama mulai penasaran dengan masjid yang mampu menarik jamaah beratmosfir pakaian hitam-hitam itu. Penulis coba cari tahu, datang kemasjidnya ternyata biasa saja tak ada yang beda dengan masjid lain. Memang jamaah laki-lakinya celananya No Isbal semua, menurut pengamatan penulis.

Akhirnya penulis mencoba kali-kali jumatan agak jauh dari tempat kerja ke arah masjid yang biasa buat kajian itu, ternyata setelah penulis mencoba jumatan di masjid itu tak ada perbedaan dengan masjid-masjid lain, tapi di tempat itu kalau habis selesai jumatan ada semacam warung makan gratis. Diluar masjid biasa sudah banyak yang antri. Dan masjidnya di lengkapi tempat untuk ngopi dan teh, dan mereka pun sediakan kopi dan teh.

Luar biasa penulis lihat masjidnya juga begitu aktif kegiatan yang sangat bermanfaat, ada gerakan sholat shubuh berjamaah, ada kajian pekanan, ada malam bimbingan taqwa, dan ada kegiatan itikaf di masjid ketika bulan Ramadhan. Masih banyak lagi kegiatannya penulis tak hafal. Untuk itikaf disediakan tempat khusus. Masjidnya tak megah, tak mewah besar, tapi bersih dan terdiri 2 lantai, yang kagum kegiatanya benar memakmurkan masjid.

Terkadang penulis menemukan masjid justru yang tak punya marbot, terkadang adzanya agak ketinggalan dari jadwalnya Adzan. Ya tak apa-apa sih, karena yang adzan para jamaah yang suka rela, yang ada di lingkungan masjid. Mau sholat berjamaah, sudah gitu terkadang masjid terkunci pintunya. Mungkin ini pelajaran bagi penulis ilmu untuk mengerakan untuk kemajuan umat.

Wallahu 'Alam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun