Mohon tunggu...
Adi Setiawan
Adi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Ilmiah

Menyalurkan Karya Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teruskan Jejak Kiai Ahmad Umar Pesantren Al Muayyad Mangkuyudan Bentuk Lembaga Bahtsul Masail

21 Maret 2022   20:33 Diperbarui: 21 Maret 2022   20:44 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Surakarta, 20 Maret 2022, Pondok Pesantren Al Muayyad Mangkuyudan Surakarta gelar kegiatan Launching Lembaga Bahtsul Masail dan Bahtsul Masail Kubro ke-1 pada Ahad, (20/03). Kegiatan ini diselenggarakan di serambi Masjid Al Muayyad, Mangkuyudan, Surakarta. 

Launching lembaga Bahtsul Masail ini diselenggarakan setelah adanya ujian syamil yang diikuti oleh calon pengurus lembaga bahtsul masail sebanyak 27 santri pilihan. Ujian syamil yang diselenggarakan sebelumnya adalah dengan menguji pemahaman calon pengurus terhadap kitab Taqrib dan Tadzhib dalam satu waktu, sehingga melalui tes ini dapat membuktikan seberapa kuat pemahaman calon pengurus di dalam mengelaborasi sebuah masalah dengan keterangan yang ada di dalam kitab-kitab Fiqih.

Pembina Lembaga Bahtsul Masail Pesantren Al Muayyad yang juga merupakan ketua LBM NU Surakarta, Gus Ahmad Muhamad Mustain Nasoha mengatakan terbentuknya Lembaga Bahtsul Masail di Pesantren Al Muayyad sangat maklum adanya. 

Hal ini sesuai dengan sejarah Pesantren Al Muayyad yang memiliki pengasuh dan guru-guru yang 'alim dan pakar dalam bidang Ilmu Fiqih. "Kiai Ali Maksum Krapyak, musohih LBM Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama dahulu selalu sowan Kiai Umar Abdul Mannan untuk mentashih hasil keputusan dari musyawarah LBM PBNU. Beliau tidak akan menerbitkan hasil musyawarah LBM PBNU jika belum ditashih oleh Kiai Umar," terang Gus Musta'in dalam sambutannya. 

"Kegiatan LBM ini diadakan atas dawuh Ketua Yayasan Al Muayyad KH. M. Faisol Rozaq. Semoga bisa istiqomah dan sukses." Pungkasnya.

Setali tiga uang, Lurah Pesantren Al Muayyad, Gus Irfan Nuruddin juga menyambut baik terbentuknya Lembaga Bahstul Masail Pesantren Al Muayyad. "Lembaga Bahtsul Masail ini penting karena kedepan akan mendidik santri-santri yang ketika pulang seringnya menjadi rujukan masyarakat di dalam menjawab problematika hukum. Santri yang terbiasa mengikuti kegiatan Bahtsul Masail akan mengingat dan merujuk sebuah persoalan pada ibarot dalam kitab yang sering ditemukan ketika mengikuti kegiatan bahtsul masail," ujar Gus Irfan.

Setelah kegiatan launching LBM Pesantren Al Muayyad yang ditandai dengan pemotongan Nasi Tumpeng oleh salah satu pengasuh Pesantren Al Muayyad Windan, KH Abdul Muid Ahmad, kegiatan dilanjutkan dengan Bahtsul Masail Kubro perdana di Pesantren Al Muayyad. 

Bahtsul Masail ini diikuti oleh perwakilan Keluarga Alumni Ma'had Al Muayyad (KAMAl) dari berbagai daerah seperti Sragen, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Semarang, Salatiga, dan Tegal. Selain itu juga turut menjadi peserta perwakilan LBM NU Surakarta dan perwakilan dari Pesantren Al Muayyad Windan. 

Pada kegiatan Bahstul Masail ini dibahas berbagai permasalahan, baik permasalahan Qonuniyah, Waqiiyah maupun Maudhuiyah. Bertidak sebagai Musohhih dan Perumus adalah KH. Muhammad Dian Nafi ( Ketua Umum RMI PBNU ), KH. Khoirul Mustamir Kholid, KH. AM. Mustain Nasoha, M.A. , KH. Irfan Nuruddin dan KH. Moh. Zainal Abidin. 

Beberapa pertanyaan yang terbahas di antaranya adalah permasalahan terkait nikahnya orang kembar siam, hukum sudah menikah mengaku tidak memiliki istri, dan hukum mencari jodoh melalui aplikasi pencari jodoh. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun