Mohon tunggu...
I Made Juliadi Supadi
I Made Juliadi Supadi Mohon Tunggu... Guru - YAN TAN NUE KARANG TANAH KARANG DEWEKE TANDURIN

Lahir di daerah terpencil di Desa Tista Gede , kec. Abang Kabupaten Karangasem provensi Bali. saya mamasuki sekolah SD TEPATNYA DI SD N 4 BULIH TISTA GEDE TAMAT TAHUN 1999, KEMUDIAN SMPNYA MULAI TAHUN 2000 DI SMP N 1 ABANG KARANGASEM, SELANJUTNYA KASEKOLAH MENENGAH ATAS BERTEMPAT DI DENPASAR YAITU SMA DHARMA PRAJA BADUNG DAN TAMAT TAHUN 2005, KEMUDIAN SETELAH TAMAT SAYA BEKERJA PERTAMA JUALAN SEPATU SELAMA 2 BLN, TERUS DI PT M3 NUSA DUA SELAMA 8 BULAN KEMUDIAN BERALIH KA PABRIK AIR MINUM FONTANA 2 BULAN . TAHUN 2007 SAYA MAMUTUSKAN UNTUK KULIAH SAMBIL BEKERJA DI PT. kARYA PK OLES TOKCER SAMPAI TAHUN 2010 DAN SAYA WISUDA TEPATNYA TAHUN 2011 BULAN ME TANGGAL 14

Selanjutnya

Tutup

Puisi

TERTUTUUP HINGGA HASRAAT MELAYU

5 Juli 2012   14:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:16 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika ku melintangi jaluur lama,,,,,,
Lama kuterkesimaak,,,,
lama ku merenuung,,,,,
Merenungi,,,,,, kisaah persahbaatan,,,,,
Kisah kita yang paliing mengesaankan,,,
Diantara kita hanya ada impian,,,
Wujuudkan cita pendaam dulu asmara,,,,
Ku berjanji,,,, kau puun berjanji,,,,
namuun sungguh kelaaam....
Knapa kau pasraah,,,
Knapa kau tutuup dan biaaar hasraatmu Layuuu,,,,


Mengais sisa-sisa sia -sia.
Sejauh langkah yang dia tempuh.
Sesering lukanya menganga dikerubuti lalaat
tanpa dia sadari,,,, biaya-biaya,,,,,, menenggelamkan asraat mereka,,,
dia tak mecari dokteer,,,,
taak bisa sembuuhkan diri,,,, apa laghi merawaat diri,,,
oooh,,,, kelaam nasiibnya,,,,,
nasibnya yang begitu tragiis,,,,
dibawa penderitaanya terbang ke alam baka,,,,
ooh,,,,, sahabat,,,,
mengapa ku baru tau,,,,
knapa kau,,,,,,
hilaangkan tali jalinan keratan kita dimassa itu,,,,
knapa?....
mengaapa?
oooooh Tuhaan,,,,
damaikanlaah jalannya,,,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun