Mohon tunggu...
Adi Putra
Adi Putra Mohon Tunggu... Guru - Music Educator

- Music Educator - Kepala Sekolah SMK Musik Perguruan Cikini Jakarta - CEO Vocalabschool - Music Producer. Composer and Arrenger - Pianist

Selanjutnya

Tutup

Music

Musisi Itu Urakan dan Tidak Disiplin !

27 November 2021   23:41 Diperbarui: 27 November 2021   23:59 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup di dunia entertainment sering kali mendapatkan label negatif oleh masyarakat indonesia, khususnya profesi musisi. Bagaimana tidak, karena seorang musisi jauh dari kata disiplin, penampilan yang terkesan urakan dan hidup hanya semuanya sendiri karena mereka biasanya menjunjung tinggi kebebasan dan tidak mau diatur. Statement tersebut seakan mandarah daging pada masyarakat dari dulu bahkan hingga hari ini. Saya teringat sebuah kisah yang pernah diceritakan oleh orang tua saya dulu, bahwa dulu pada tahun 1960-1970 an saat ayah saya mengawali profesi sebagai musisi, ketika beliau menyatakan diri ingin menjadi seorang musisi banyak sekali yang memandang rendah beliau, bahkan beliau harus pasrah diusir oleh orang tuanya karena tetap ingin meraih cita-citanya yaitu menjadi seorang musisi. Banyak cerita lainnya yang tidak mungkin saya ceritakan pada artikel kali ini, kesimpulannya statement negatif tersebut seakan menjadi halangan atau ancaman bagi seseorang yang ingin memulai berkarir sebagai musisi, namun apakah statement-statement tersebut benar adanya?, apakah ada penjelasan yang mendasar terhadap sebuah hipotesa ini sehingga masyarakat dengan mudahnya percaya terhadap isu tersebut?, mari kita coba analisa berdasarkan fakta-fakta yang ada.

Kedisiplinan adalah salah satu sifat mendasar yang harus dimiliki oleh manusia, latar belakang profesi apapun itu tentunya membutuhkan kedisiplinan dan dedikasi tinggi agar hasil pencapaian sesuai dengan harapan. Ironisnya profesi musisi sering dikaitkan dengan ketidakdisiplinan, menurut saya ini adalah pendapat yang sangat keliru, karena faktanya seorang musisi itu sangat menjunjung tinggi yang namanya kedisiplinan, proses dan dedikasi. Faktanya seorang musisi professional bisa menghabiskan waktu 3-6 jam/ hari hanya untuk melatih kemampuan/kompetensi musiknya, dan ini dilakukan sejak usia belia setiap harinya. Ini baru dari latihan saja, belum lagi masuk proses produktifitas dan kreatifitas musik yang dilakukan setiap harinya oleh para musisi, maka tidak heran bagi seorang musisi bisa menghabiskan waktu diatas 10 jam (atau lebih) setiap harinya untuk bermusik.

Faktor lain yang tidak kalah pentingnya bagi seorang musisi adalah Attitude, tidak perduli seberapa hebat dan bertalentanya seorang musisi jika tidak memiliki attitude baik maka tentunya tidak akan berhasil, kalaupun berhasil paling hanya sesaat dan akan cepat jatuh juga, banyak musisi di Industri musik jatuh terpuruk dikarenakan masalah attitude, kepercayaan antara sesama musisi dan klien harus sangat dijaga oleh musisi. Sebagai contoh dalam sebuah event yang membutuhkan jasa mereka, seorang musisi dituntut untuk ontime/tepat waktu, tidak berbeda dengan pegawai kantoran, seorang pegawai yang terlambat hadir mungkin hanya akan mendapatkan surat teguran terlebih dahulu sebelum adanya pemecatan, namun bagi seorang musisi ketika terlambat hadir pada waktu yang ditentukan kemungkinannya adalah tidak dibayar, tidak dipakai lagi, atau yang paling parah adalah dituntut secara hukum karena melanggar kesepakatan (MOU) dari klien.

Di SMK Musik Perguruan Cikini – Jakarta siswa-siswinya mendapatkan Pendidikan secara lengkap baik dari sisi hard skill maupun soft skill, dari mulai latihan instrument minimal 3 jam/hari, selain itu siswa diajarkan mengenai wawasan musik, produksi musik digital, ditambah pembelajaran umum seperti MTK, AGAMA, PKN, Kewirausahaan, dan lainnya, serta sederet program keasramaan seperti kerohanian, literasi, pengembangan mental dan karakter, dan sederet program pengembangan attitude lainnya guna memperkuat softskill siswa, dengan bukti Pendidikan seperti ini justru membuktikan bahwa seorang musisi sangat disiplin dan berdedikasi dalam kehidupannya sehari-hari.

Beberapa hal diatas hanyalah sedikit fakta-fakta sebenarnya yang saya rasa cukup untuk mematahkan statement negatif yang selama ini berkembang di masyarakat, kalaupun ada musisi – musisi yang identik dengan statement negatif tersebut maka mereka hanyalah segelintir oknum saja dan dapat dipastikan bukan seorang musisi professional, mereka hanyalah mengaku-ngaku sebagai musisi professional karena sejatinya seorang musisi profesional tidak akan melakukan hal negatif tersebut. Logikanya jika musisi tidak disiplin maka mereka tidak akan latihan dan mustahil bermain musik dengan kualitas yang baik. Jika memang musisi tidak memiliki attitude yang baik maka sudah pasti tidak akan ada klien yang membutuhkan jasanya, tentu mustahil juga baginya untuk sukses dan bertahan lama.

Kita bisa tarik kesimpulan bahwa profesi musisi ini adalah profesi yang sangat berkembang dan juga sangat menjanjikan, dilihat pada kebutuhan masyarakat akan seorang musisi yang sangat tinggi dan tidak pernah turun, namun semua itu bisa dinikmati hanya oleh para musisi professional yang berdedikasi tinggi, disipli, ber-attitude baik dan berintegritas saja. Selain itu masyarakat tidak perlu takut lagi untuk memulai berprofesi sebagai musisi, dengan memperoleh Pendidikan dan arahan yang tepat tentu akan berhasil menjadi seorang musisi professional yang sukses dan bertahan lama di industri musik indonesia.

Penulis : Adi Putra, S.Pd

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun