Mohon tunggu...
ading boy
ading boy Mohon Tunggu... Relawan - Resmi

29 07 00

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Komitmen untuk Kepuasan Kerja

15 Oktober 2021   00:04 Diperbarui: 15 Oktober 2021   00:10 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

membangun komitmen dalam hal pekerjaan sangatlah penting, karena sebuah komitmen akan membawa alur sebuah perjalanan dalam melakukan sesuatu atau pekerjaan kedalam sebuah harapan yang di inginkan dalam ending dari hiruk pikuk pengorbanan yang telah dilakukan untuk mencapai apa yang di inginkan dari awal kita melakukan sebuah pekerjaan.

hal yang telah kita korbankan entah itu waktu, tenga, dan semua upaya yang kita lakukan untuk memenuhi hasrat keinginan kita untuk memperoleh sesuatu yang sejak awal kita inginkan dan hal itu telah kita capai dengan usaha kita atau bersama dalam suatu kelompok misalnya. 

itu adalah bentuk dari rasa bahagia yang kita harapkan ketika apa yang kita harapkan terjadi, hal terpenting dari kebahagiakan yang kita lakukan adalah rasa puas pada pekerjaan yang telah kita lakukan itu membuahkan hasil, namun kepuasan kerja dalam artian kita melakukan pekerjaan tersebut tanpa ada yang memaksa atau kita melakukan secara terpaksa, kita melakukan pekerjaan tersebut dengan suka rela dipenuhi rasa senang terhadap tiap-tiap interaksi dalam pekerjaan kita, hal itu juga berpengaruh terhadap apa yang telah kita lakukan sebagaimana hasil yang sempurna yang didambakan setiap individunya.

membangun komitmen

hal yang kita butuhkan dalam membangun komitmen adalah menanam bibit kepercayaan terhadap rekan kerja kita dalam melakukan hal atau sesuatu, kita harus bersikap transparan agar mereka paham apa yang kita inginkan dan apa yang kita harapkan, tiap interaksi yang kita lakukan juga akan memengaruhi hasil yang kita harapkan, setiap proses yang dijalankan dan setiap waktu yang kita habiskan akan menjadi sia sia apa bila ego kita berada di garda paling depan dalam tujuan kita masing-masing. 

cara agar hal itu terhidar dari diri kita iyalah, kita harus terbuka terhadap rekan kerja, patner kerja atau teman kerja kita, ketika kita saling percaya dan saling menjaga ego maka ide-ide baru akan muncul dari tiap-tiap usulan yang dikumpulkan oleh beberapa orang tersebut hingga menghasilkan sesuatu yang baru yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya.

hal yang menjadikan sesuatu lebih berarti iyalah ketika semua yang kita lakukan dapat memenuhi keinginan kita dan didalam proses tersebut terjalin hubungan yang tidak pernah terjalin sebelumnya, ada yang menjurus pada sahabat, dan adapula yang menjurus pada romansa yang menyatukan dua hati yang saling terikat, hal tersebut dinamakan komitmen, yaitu keterikatan seseorang dengan seseorang lainnya komitmen  banyak dihubungkan dengan ikatan batin yang semi abadi, dimana dua atau lebih hubungan antar  seseorang yang terikat kuat itu adalah sebuah komitme.

jadi dasar dari komitmen adalah kepercayaan, ketika saling percaya itu tidak ada dalam daftar komitmen, maka jangan harap apa yang di upayakan akan menjadi nyata, bahkan hal tersebut akan mustahi terbentuk dan yang paling buruknya lagi adalah kehancuran yang nyata yang siap melahap harapan kita

contoh kerusakan yang timbul akibat hilangnya komitmen iyalah pada kisah sejarah perang nabi, yaitu perang uhud. dalam perang tersebut umat islam mengalami kekalahan yang hampir mencelakakan nabi, dimana luka yang dialami nabi waktu perang tersebut terbilang sangat parah ketimbang luka akibat perang lainnya, hal yang menyebabkan kekalahan umat islam dalam perang uhud tersebut disebabkan oleh kitidak percayaan akan pembagian harta rampasan perang oleh para pemanah yang posisinya berada diplaing belakang arena perang. 

lebih tepatnya mereka berada di bukit uhud, mereka menganggap pasukan musuh telah mundur dan melihat rekan mereka ada yang telah memungut harta rampasan perang, hal itu menyebabkan para pemanah yang ada di bukit juga ingin mendapatkan bagian memungut harta tersebut, padahal nabi telah bersabda, bahwa para pemanah jangan sekalipun turun dari bukit hingga semua telah benar benar selesai, dan harta rampasan perang telah diatur secara syariat islam yang artinya walaupun mereka juga ambil andil dalam mengutip harta rampasan tersebut, hasilnya tetap sama. 

namun karena mereka buta akan hal tersebut maka kehancuran menanti mereka, akhir dari sejarah tersebut diingat sebagai kekalahan perang pertama umat islam, dan penyebab kekalahan tersebut iyalah komitmen para pemanah akan perintah atau sabda rasul untuk tidak turun dari bukit sebelum perang benar-benar selesaik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun