Negara merupakan sebuah organisasi yang terbesar yang berada di dalam suatu wilayah, untuk terbentuknya suatu negara ada unsur- unsur yang harus dimiliki oleh negara tersebut termasuk dengan sebuah pemerintahan.
Dan dalam pemerintahan sebuah sistem pemerintahan sangat penting dalam berlangsungnya pemerintahan karena menjadi sebuah panduan pemerintah untuk mengatur jalannya pemerintahan, dan sepanjang sejarah bentuk pemerintahan yang lazim ditemui meliputi monarki, aristrokrasi, timokrasi, oligarki,teokrasi ,demokrasi, dan tirani. Namun kali ini yang dibahas adalah salah satu dari indikator demokrasi
Demokrasi sendiri merupakan sebuah sistem atau sebuah bentuk pemerintahan dimana rakyat ikut turut serta dalam proses jalannya pemerintahan. Di dalam demokrasi sendiri untuk mencapai sebuah demokrasi penuh atau full democracies harus memenuhi indikator- indikator demokrasi.
Di buku EIU (Economist Inteligence unit ) Democracy index 2021 indikator demokrasi berjumlah 60 dibagi menjadi 5 kategori besar,indikator-indikator tersebut berfungsi sebagai penilaian dalam menentukan sebuah demokrasi menjadi sebuah demokrasi penuh, demokrasi cacat , rezim hibrida ,atau otoriter.
indonesia sendiri mendapatkan peringkat 52 dalam global dengan skor terendah terletak pada budaya politiknya. Oleh karena itu saya membawa bahasan salah satu indikator demokrasi yang berada dalam aspek budaya politik yaitu Partisipasi pemilih atau keikutsertaan dalam pemilihan umum nasional
Dalam pemilihan umum nasional sendiri terdiri dari pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) dan pemilu anggota legislatif seperti anggota DPR,DPD,DPRD Provinsi,dan anggota DPRD Kabupaten/kota merupakan perwujudan pengembalian hak-hak dasar seorang warga negara yang menggunakan hak pilihnya secara bebas tanpa adanya suatu tekanan atau intimidasi dari pihak manapun. cukup banyak peraturan perundang-undangan yang mengatur hal tersebut contohnya UU NO. 42 Tahun 2008 tentang pemilihan presiden dan wakil presiden
Perilaku pemilih masyarakat adalah aspek yang sangat penting yang menunjang berhasilnya pelaksanaan pemilu tersebut. karena masyarakatlah yang menjadi pemilih dalam pesta demokrasi tersebut.jika masyarakat tidak terlalu ikut andil dalam pemilihan atau yang sering disebut dengan golput atau non voting berarti pelaksanaan lembaga eksekutif atau legislatif tersebut kurang berhasil pelaksanaannya
sepanjang sejarah penyelenggaraan pemilu naik-turunnya partisipasi pemilih dalam memberikan suaranya diperkirakan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut beberapa faktor yang menyebabkan partisipasi masyarakat dalam politik rendah
- Penyebab yang pertama adalah tokoh atau figur pemimpin yang kurang berkenan
- Kurangnya rasa percaya masyarakat terhadap pemerintah dan partai politik.
- Beberapa bagian di masyarakat menilai parpol hanya “menjual” janji pada saat kampanye saja tetapi melupakannya setelah meraih kemenangan,
- Faktor lingkungan seperti kemiskinan, karena pekerjaan dan penghasilan yang baik dapat mendorong seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan- kegiatan kemasyarakatan begitupun sebaliknya kemiskinan menjadi pendorong kurangnya warga dalam keterlibatan politik karena dengan adanya kemiskinan membuat pilihan dalam politik bukan sebuah prioritas sehingga dapat diabaikan
Sedangkan anggota masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan pemilu memiliki keyakinan sekurang-kurangnya mereka akan diperhatikan atau kepentingan mereka tersalur , dengan kata lain mereka percaya bahwa kegiatan mereka mempunyai efek.