Mohon tunggu...
Adinda Tiara Putri
Adinda Tiara Putri Mohon Tunggu... -

i spill by writing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kamu Tak Sendiri, Ayo Berbagi!

28 Desember 2017   09:41 Diperbarui: 28 Desember 2017   09:52 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
anxiety-awareness.co.uk

Belakangan fenomena bunuh diri sedang ramai-ramainya diperbincangkan setelah seorang personel SHINee Kim Jong-hyun ditemukan tak bernyawa pada 18 Desember 2017 oleh kakak perempuannya. Alasan di balik bunuh dirinya ini ditengarai karena Kim Jong-hyun mengalami depresi.

Begitu hebohnya kasus bunuh diri di dunia menginspirasi rapper dari Amerika Logic menciptakan sebuah lagu berjudul "1-800-273-8255" yang liriknya bercerita tentang seseorang yang tak ingin hidup dan hanya ingin mati. Judul lagu yang berhasil meraih nominasi Song of the Year dan Best Music Video dalam ajang penghargaan Grammy tersebut adalah nomor telepon National Suicide Prevention Lifeline, sebuah jaringan pencegahan bunuh diri di Amerika Serikat yang tersedia 24/7.

Berbincang mengenai bunuh diri, Jembatan Gateway di Brisbane, Australia; Tebing Lawyers Head di Dunedin, New Zealand; dan Jembatan Clifton di Bristol, Inggris adalah beberapa tempat yang dijadikan lokasi untuk menghilangkan nyawa sendiri.

Melansir dari CNNIndonesia, tindakan preventif yang dilakukan pemerintah di negara-negara itu berupa pembuatan jaring pengaman dan pemasangan papan larangan untuk mendekati ketinggian. Di dekat sana juga bahkan tersedia boks telepon badan penanganan bunuh diri.

Di belahan dunia lain juga ada tempat yang dijadikan spot untuk menghilangkan nyawa. Sebut saja jembatan tertinggi di Amerika Serikat yang ada di San Francisco, Golden Gate. Jembatan sepanjang 2,7 kilometer ini sudah menjadi lokasi bunuh diri bagi 1.600 orang semenjak dibuka pada 1937. Berbagai tindakan preventif dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi dan mengurangi kasus bunuh diri, seperti aktivitas patroli yang kerap kali dilaksanakan.

Sayang sekali, Golden Gate belum menerapkan tindakan preventif seperti yang diaplikasikan pada Jembatan Gateway, Tebing Lawyers Head, dan Jembatan Clifton.

Dr. Eric D. Caine dari University of Rochester Medical Center mengakui, walau kasus bunuh diri masih saja terjadi, jumlah orang yang bunuh diri di ketiga tempat itu berkurang. Hanya saja, alangkah lebih baik lagi bila akses menuju kawasan berbahaya ditutup, seperti yang dilakukan di kawasan berbahaya Beachy Head di East Sussex, Inggris. Sekalipun tetap ingin membuka aksesnya, setidaknya adakan petugas yang berjaga selama 24 jam.

Tebing setinggi 162 meter di atas permukaan laut tersebut merupakan salah satu lokasi bunuh diri paling terkenal di dunia. Tapi sejak jalanan menuju tebing ditutup pada 2001, jumlah kasus bunuh diri berkurang. Tadinya setiap tahun terdapat 16 kasus bunuh diri terjadi di tebing laut kapur tertinggi di Inggris ini.

http://www.wookmark.com
http://www.wookmark.com
Sulitnya mendapatkan sebuah media atau menuju lokasi untuk bunuh diri, menurut Steven Vannoy dari Universitas Massachussets Boston, bisa membuat seseorang berpikir lagi mengenai keputusan mengakhiri hidupnya. Sesuatu terjadi karena ada kesempatan. Begitupun bunuh diri. Hal mengenaskan itu dapat terjadi karena kesempatan mendapatkan media dan lokasi untuk bunuh diri.

Fasilitas penanggulangan bunuh diri yang bisa dengan mudah dibangun terkesan sia-sia jika masyarakat tak dibekali pengetahuan mengenai tanda-tanda yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki keinginan untuk mengakhiri hidupnya.

Salah satu contoh tandanya adalah bila kamu berada di suatu tempat dan mendapati seseorang bergeming dengan tatapan kosong di area berbahaya. Terdiamnya seseorang ini bisa jadi karena tengah memikirkan keputusannya untuk bunuh diri. Maka dari itu, ia harus didekati dan ditanyai bagaimana perasaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun