Mohon tunggu...
ADINDA SITI SARAH
ADINDA SITI SARAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hulla guyss

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan di Masa Pandemi

30 Juli 2021   23:01 Diperbarui: 30 Juli 2021   23:44 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan di Masa Pandemi

Pandemi Covid-19 yang sedang melanda hampir seluruh negara di belahan dunia termasuk Indonesia berdampak luas pada semua sektor kehidupan termasuk bidang Pendidikan. Virus Covid-19 atau biasa disebut dengan virus corona adalah jenis virus yang dapat  menular ke manusia. Hal tersebut membuat beberapa negara memutuskan untuk lockdown dengan tujuan demi mencegah penyebaran virus Covid-19 ini. Tak terkecuali Indonesia.

Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna menekan penyebaran virus. Karena PSBB, maka semua kegiatan yang biasa dilakukan di luar rumah kini harus dilakukan di dalam rumah. Kegiatan belajar mengajar pun dilakukan dari jarak jauh. Terhitung mulai dari 16 Maret 2020 sekolah dan universitas menerapkan metode pembelajaran siswa secara daring (dalam jaringan). Pada praktiknya, metode pendidikan daring ini diberlakukan diberbagai tingkatan jenjang pendidikan mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga ke Perguruan Tinggi.

Pada hakikatnya pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia untuk kemajuan hidup, menciptakan lingkungan yang lebih berpengetahuan sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap masyarakat luas dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan pengembangan teknologi. Lalu, efektifkah pembelajaran daring ini?

Pendidikan di masa pandemi yang dilakukan secara daring terdapat kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya ialah para siswa tidak perlu pergi langsung ke sekolah atau ke tempat pembelajaran yang membutuhkan waktu dan biaya. Guru juga dapat melakukan pembelajaran menggunakan grup di media sosial seperti telegram, WhatsApp, dan juga bisa menggunakan aplikasi Zoom ataupun GoogleMeet. Di samping itu, lebih banyak keluhan yang terdengar dari para siswa dan guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring, diantaranya:

  • Keharusan Mempunyai Gawai / Alat Elektronik

Di zaman yang serba canggih seperti sekarang ini sudah pasti kita sebagai masyarakat dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi. Ditambah dengan pandemi Covid-19 yang mengharuskan proses belajar mengajar daring membuat para pelajar sampai pengajar harus mempunyai alat elektronik untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Namun, jika dilihat dari kejadian sekitar, tidak semua kalangan mampu untuk membeli alat elektronik seperti handphone atau laptop. Banyak siswa yang tidak memiliki atau tidak mampu membeli gawai/ alat elektronik merasa kebingungan.

  • Biaya Kuota Internet

Bukan hanya pada sistem media pembelajaran saja, ada pula permasalahan ketersediaan kuota yg membutukan dana cukup tinggi harganya bagi anak didik dan pengajar guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang harus dibeli untuk kebutuhan internet mendadak tinggi dan orangtua siswa tidak siap buat menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet. Hal ini menjadi beban bagi orangtua anak didik yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran daring namun mereka berpenghasilan rendah atau bahkan berasal dari kalangan kurang mampu.

  • Koneksi Jaringan Internet

Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaingan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempatnya sulit untuk mendapatkan akses internet, apalagi kalau siswa tersebut bertempat tinggal di daerah pedesaan, terpecil, dan tertinggal. Kalaupun terdapat yang memakai jaringan selular terkadang jaringannya kurang stabil dikarenakan letak geografis yang masih jauh menurut jangkauan frekuensi selular. Hal ini menyebabkan masalah bagi siswa yang mengikuti pembelajaran secara daring. Akibatnya kurang optimal pelaksanaannya.

Upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk menuntaskan permasalahan pendidikan saat ini ialah dengan memberikan layanan kuota internet gratis bagi seluruh pelajar dan pengajar di semua jenjang pendidikan serta menyediakan layanan aplikasi belajar daring gratis. Bagi para siswa di daerah pedalaman, pemerintah harus berinisiatif dan berinovasi dengan melakukan pemerataan layanan pendidikan, menyiapkan tenaga pendidik yang kompeten serta penyediaan alat-alat guna medukung kegiatan pembelajaran harus dilakukan oleh pemerintah daerah setempat.

Keberhasilan pembelajaran daring selama masa pandemi ini bergantung pada kedisiplinan seluruh pihak. Kerjasama yang baik antara siswa, guru, orangtua siswa dan pihak instansi menjadi faktor penentu agar kegiatan belajar-mengajar menjadi lebih efektif. Oleh karena itu, pihak-pihak instansi seperti sekolah maupun perguruan tinggi di sini perlu membuat strategi yang tepat dalam mengatur sistem pembelajaran daring. Dengan demikian, pembelajaran daring adalah solusi yang efektif untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19, physical distancing (menjaga jarak) juga menjadi pertimbangan dipilihnya metode pembelajaran ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun