Mohon tunggu...
Adinda Putri Artha
Adinda Putri Artha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Topik Konten Sosial maupun Politik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menanti Pilihan Presiden 2024

10 Agustus 2022   08:33 Diperbarui: 10 Agustus 2022   08:34 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENANTI PILIHAN PRESIDEN 2024

Mulai tahun 2004 rakyat Indonesia memilih secara langsung Presiden dan Wakil Presiden. Sedang sebelum tahun itu, Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dipilih oleh wakil rakyat yaitu DPR. Rakyat memilih wakil-wakilnya memalui Partai Politik untuk memilih anggota dewan pusat (DPR). Selanjutnya DPR memilih Presiden dan Wakil Presiden untuk masa jabatan satu periode selama 5 tahun.

Peralihan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang langsung dipilih oleh rakyat pada mulanya banyak pihak yang merasa ragu-ragu, Namun setelah dilaksanakan malah justru dirasa lebih demokratis. Rakyat merasa sangat puas dengan hasil pilihan secara langsung.

Banyak pihak yang menyatakan bahwa pilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung adalah demokrasi yang benar-benar menyatakan aspirasi rakyat. Meskipun demikian, ada sisi negatifnya juga. Gesekan-gesekan yang terjadi di masyarakat dapat merapuhkan kebersamaan karena perbedaaan pandangan dan pilihan.

Banyaknya Partai Politik yang mengusung calon Presiden sering melakukan kampanye yang kurang baik. Hal ini pasti akan memunculkan gesekan atau permusuhan di masyarakat. Sebagai contoh di waktu sekarang ini, meskipun pilihan Presiden dan Wakil Presiden masih dibilang sedikit lama karena masih di tahun 2024 nanti, namun gesekan kecil sudah dapat dirasakan meskipun belum memunculkan konflik masyarakat.

Ketika nanti waktunya telah dekat, yaitu sekitar bulan Oktober 2024, maka tak dapat dihindari konfrontasi di masyarakat pasti akan sangat dirasakan, berdasarkan masyarakat yang pro dan masyarakat yang kontra. Fenomena seperti ini sudah mulai dirasakan sejak saat ini.

Didalam penantian pilihan Presiden dan Wakil Presiden yang masih cukup lama ini hendaknya para petinggi partai dapat mengkondisikan partainya agar tetap menjaga suasana yang dingin dan kondusif. Hal ini untuk menghindari munculnya konflik masyarakat yang tidak diinginkan seperti hal yang dapat merugikan masyarakat itu sendiri. Masyarakat harus diberi contoh kebiasaan berdemokrasi yang damai dan bersih.

Di masa yang masih cukup lama ini, sebaiknya diisi dengan hal-hal yang tidak menjurus ke arah pilihan seorang kandidat. Kita harus bisa memulai dengan cara yang sederhana yaitu menjaga suasana yang netral, adem dan suasana kebersamaan. Dapat diawali dari Kepala Desa harus dapat menyetabilkan suasana kondusif rakyatnya.

Semoga masyarakat Indonesia selalu sadar untuk menjaga kestabilan suasana sebagai bentuk menghormati menjelang pilihan Presiden tahun 2024 nanti. Negara pasti akan tentram, damai, aman, dan kuat.

Demikian artikel sederhana yang dapat saya buat, Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun