Pancasila dalam Mempertahankan Identitas Nasional di Tengah Westernisasi

Perkembangan globalisasi yang semakin pesat membawa berbagai pengaruh bagi segala sendi kehidupan manusia. Globalisasi membawa berbagai kemudahan yang sangat membantu kehidupan manusia. Kemudahan dalam mendapatkan informasi, kemajuan teknologi, kemudahan dalam berkomunikasi, muncul berbagai inovasi baru dan lain sebagainya merupakan beberapa pengaruh baik yang dibawa oleh globalisasi. 

Namun, tidak bisa dipungkiri tidak hanya membawa pengaruh baik, globalisasi juga membawa pengaruh buruk. Pengaruh buruk yang dibawa globalisasi menyebabkan munculnya berbagai tantangan dan masalah baru yang harus segera diatasi. Salah satunya adalah dampak buruk westernisasi yang mengancam identitas nasional. 

Westernisasi berasal dari kata west yang artinya barat. Westernisasi merupakan proses pengembangan dan penyebaran pengaruh globalisasi pada aspek kebudayaan oleh negara-negara barat. Westernisasi identik dengan proses peniruan gaya hidup orang-orang barat atau gaya hidup orang-orang luar negeri. 

Westernisasi dilihat sebagai usaha atau upaya meniru gaya hidup atau pola hidup orang barat secara berlebihan pada segala aspek kehidupan seperti fashion, tingkah laku dan lain sebagainya. 

Sebenarnya, westernisasi tidak selalu berimplikasi membawa pengaruh buruk. Akulturasi budaya, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, meluasnya pemikiran terbuka atau open minded, adanya pepatah time is money yang artinya waktu adalah uang yang menyebabkan seseorang untuk selalu menghargai waktu dan tidak membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak berguna dan lain sebagainya merupakan pengaruh baik yang dibawa westernisasi. 

Tidak semua budaya barat dapat diterapkan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena tidak semua budaya barat sesuai dengan budaya Indonesia. Sehingga, budaya barat di Indonesia cenderung dipandang buruk. Kebiasaan budaya barat yang cenderung melanggar norma dan aturan dinilai tidak sesuai dengan budaya Indonesia yang harus taat dan patuh terhadap aturan, nilai dan norma yang berlaku. 

Budaya barat yang juga cenderung bebas seperti pergaulan bebas, free sex, mabuk-mabukan, clubbing, berciuman di tempat umum dan lain sebagainya juga tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Hal ini disebabkan karena tindakan-tindakan seperti itu merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang dimiliki bangsa Indonesia. 

Selain itu, gaya hidup negara barat seperti individualistis, hedonisme, konsumtif, materialistis dan lain sebagainya juga tidak sesuai dengan bangsa Indonesia. 

Pengaruh buruk westernisasi ini semakin lama semakin terlihat dengan jelas. Pola hidup atau gaya hidup masyarakat semakin lama cenderung ke arah modernis dengan sistem budaya barat. Budaya barat lebih digemari di era kontemporer saat ini. Budaya barat dianggap lebih baik dan lebih modern daripada budaya bangsa sendiri. 

Pengaruh buruk westernisasi dapat terjadi akibat kurangnya filterisasi yang dilakukan masyarakat terhadap budaya-budaya barat. Masyarakat kurang memilah-milah mana budaya yang sesuai dengan budaya bangsanya dan mana yang tidak sesuai dengan budaya bangsanya. Akhirnya, westernisasi perlahan-lahan menyebabkan budaya asli Indonesia meredup sehingga masyarakat kian lama kehilangan rasa nasionalisme serta identitas nasional atau jati diri bangsanya. 

Identitas nasional merupakan jati diri suatu bangsa yang menjadi ciri khas yang melekat pada suatu bangsa. Identitas nasional juga merupakan implementasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang di suatu negara yang menjadi pembeda antara suatu negara dengan negara lain. Sehingga, identitas nasional harus dijaga, dipelihara dan dipertahankan.