Ruang lingkup untuk ilmu psikologi industri dan organisasi itu sendiri dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :Â
ilmu psikologi industri dan organisasi sebagai ilmu, mempelajari perilaku manusia, sebagai pekerja dan konsumen, serta secara perorangan dan kelompok. Ruang lingkup sebagai ilmu ditunjukkan dengan adanya kedudukan psikologi industri dan organisasi yang berdiri sendiri dan bisa dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman.
Ruang lingkup psikologi Iindustri dan organisasi dalam mempelajari perilaku manusia mencakup segala perilaku yang dapat diamati seperti karakteristik dan sikapnya maupun tidak dalam dunia kerja. Yang bisa diamati misalnya seperti tulisan, cara berjalan, cara duduk hingga cara berbicara. Sedangkan untuk hal yang tidak bisa diamati seperti kepuasan bekerja, ketepatan dalam memahani tugas hingga motivasi bekerja.
Ruang lingkup selanjutnya psikologi Iindustri dan organisasi adalah sebagai pekerja dan konsumen mencakup tentang peran manusia sebagai pekerja sekaligus konsumen. Hal yang dipelajari meliputi interaksi dengan lingkungan pekerjaan hingga sikap saat menjadi pembeli dan konsumen produk. Hal itu dipelajari dalam psikologi industri dan organisasi tentunya.
Ruang lingkup yang lain dari psikologi Iindustri dan organisasi adalah peran psikologi industri dan organisasi itu sendiri dalam secara perorangan dan kelompok. Dalam hal ini unit kerja dalam sebuah pekerjaan dimulai dari unit terkecil hingga terbesar sehingga diperlukan sebuah ilmu yang dapat mengetahui hubungan masing-masing individu hingga kelompok agar diketahui dampak yang ditimbulkan.
Berdasarkan informasi mengenai pengertian beserta ruang lingkup, dan seberapa pentingnya mempelajari ilmu mengenai psikologi industri dan organisasi diatas, dapat menjadi wawasan dan dan menambah pengetahuan baru bahwasanya psikologi industri dan organisasi itu amat sangat penting karena ilmu tersebut tanpa kita sadari ternyata sangat dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari, selain itu, sebagai individu kitapun perlu mempelajarinya karena dapat digunakan untuk self control agar bisa bekerja secara maksimal dan efisien, yang kedepannya juga akan berimbas baik terhadap organisasi atau perusahaaan, sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang menjadikan suatu organisasi atau perusahaan dapat dengan cepat mencapai tujuan.
