Mohon tunggu...
Adinda Kusuma putri
Adinda Kusuma putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

22107030012 Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya Bullying yang Tak Ada Hentinya, Tanpa Disadari Korban Sangat Berpotensi Jadi Psikopat

11 Maret 2023   09:44 Diperbarui: 11 Maret 2023   09:56 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kasus perundungan atau bullying sepertinya bukan sesuatu yang kaget lagi untuk didengar, apalagi dilingkungan pendidikan. Entah kenapa bullying menjadi sesuatu yang bahagia sekali untuk dilakukan, terutama dikalangan senioritas yang mana kalau tidak ada pembuliyan seperti tidak asik, oleh karenanya bullying seperti menjadi sebuah budaya. Kasus bullying terkhususnya dikalangan remaja merupakan kasus global dan tentu saja sangat berdampak negatif terhadap korban.

Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki kasus bullying yang cukup tinggi, seperti intimidasi dikalangan remaja,meskipun belum ada data yang akurat yang diketahui. Walaupun Indonesia memiliki Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), tetap saja perundungan atau bullying ini masih banyak terjadi.  Dilansir dari sindonews.com, Indonesia berada diposisi pertama dengan 84% dalam urusan kekerasan disekolah. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan Vietnam dan juga Nepal yang sama-sama menyumbang 79%, kemudian selanjutnya Kamboja 73% dan Pakistan 43%.

Mungkin baru-baru ini sedang viral seorang bocah sekolah dasar (SD) yang bunuh diri lantaran selalu di bully tidak punya ayah. Kejadian ini terjadi di kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Anak ini nekat bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan tali tambang dirumahnya, diketahui  aksi bocah SD yang berusia 11 tahun ini terjadi pada Senin, 27/2/2023 pada sore hari. Pihak polisi mengatakan motifnya untuk bunuh diri adalah depresi karena mendapatkan perundungan atau bully.

Diduga perundungan yang didapatkan korban karena korban merupakan anak yatim yang sudah tidak memiliki ayah. Hal ini juga dikuatkan dengan pernyataan dari pihak keluarga, dimana korban kerap kali terlihat murung sepulang sekolah, korban mengaku sering mendapatkan perundungan atau di bully  karena tidak memiliki ayah. Sangat miris sekali kita mendapatkan kasus bunuh diri yang dilakukan oleh bocah SD yang baru berusia  11 tahun.

Apalagi di era media sosial seperti saat sekarang ini, perundungan dan pembullyian semakin luas dan semakin susah untuk diberhentikan. Karena pembullyian tidak hanya bisa dilakukan secara langsung, namun juga bisa melalui media sosial. Perlu kita tahu, dampak bullying terhadap korban sangatlah dalam, tidak hanya  fisik bahkan yang lebih parahnya adalah mental. Bisa jadi dampak yang ditimbulkan terasa saat itu, tapi bisa juga dampak yang dirasakan setelah berpuluh-puluh tahun lamanya.

Contoh dampak yang bisa ditimbulkan dari perbuatan bullying adalah seperti gangguan mental, depresi, mudah marah, mulai sensitif, cemas, tidak percaya diri, kualitas tidur menurun, timbulnya keinginan untuk melukai diri sendiri. Tak hanya itu bahkan korban kasus bullying ini sangat mungkin menjadi psikopat.

Berawal dari anti sosial berakhir jadi psikopat

finansialku.com
finansialku.com

Membuat seseorang menjadi pribadi yang anti sosial adalah salah satu dampak yang timbul dari verbal bullying. Karena seringkali verbal bullying ini meninggalkan luka dan sakit hati yang dalam bagi korban. Dilansir dari fimela.com menurut Roxanne Dryden-Edwards,MD dalam Antisocial Personality Disorder, gangguan kepribadian sosial adalah bentu gangguan pada pikiran, tingkah laku dan perasaan yang sama sekali dengan kepribadian aslinya.

Seseorang dengan gangguan kepribadian anti sosial ini bisa dilihat dari ciri-cirinya seperti kurangnya tanggung jawab terhadap kewajiban, tidak peduli terhadap peraturan dan juga hukum yang ada, dan juga tidak bisa membuat rencana ataupun berpikir untuk jangka panjang. Ternyata gangguan kepribadian anti sosial ini ada hubungannya dengan psikopat.  Karena sebagian besar orang psikopat memiliki gangguan anti sosial, tapi tidak semua orang anti sosial  itu psikopat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun