Mohon tunggu...
Adinda Isnaini Khoirul Nisa
Adinda Isnaini Khoirul Nisa Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa UIN WALISONGO SEMARANG prodi kimia Fakultas sains dan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kobaran Api Kebencian

23 Oktober 2021   01:21 Diperbarui: 23 Oktober 2021   01:37 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam ini, aku menghadiri acara pesta salah satu temanku. Ia mengadakan pesta untuk mengumumkan acara pertunangannya dengan pacarnya. Disana dihadiri oleh beberapa temanku. Acara ini berlangsung di villa mewah daerah pegunungan di Bandung. Untuk menuju villa, harus melalui jalan yang menanjak dan berbelok. Tidak ada rumah disekitar villa, villa ini berada di puncak. 

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Tetapi pacar dari temanku yang bernama Vera belum juga datang. Kami pun melanjutkan dengan berpesta didalam villa milik pacar Vera. Setelah menunggu menunggu setengah jam, kami mendengar suara ledakan yang sangat kencang berasal dari garasi mobil. Dalan garasi tersebut terdapat mobil antikilik pacar Vera, Dema namanya. Mobil tersebut sudah dilalap oleh si jago merah. Kami pun mendengar teriakan dari dalam bagasi yang mungkin itu Dema. 

Semua tamu panik, dengan kebakaran tersebut. Akhirnya kami memanggil polisi dan ambulance karena Dema sudah ditemukan tidak bernyawa dengan keadaan sekujur tubuh terbakar. 

Setelah diselidiki oleh polisi, polisi menjelaskan bahwa penyebab kebakaran adalah putung rokok yang dihisap dan dibuang ke garasi oleh Dema pada saat memasuki garansi. Didalam garasi, diketahui terdapat dirigen bensin yang tumpah. Vera dan para tamu di interogasi oleh pihak berwajib termasuk aku untuk dimintai keterangan. 

Sungguh aku merasa aneh dengan tingkah Vera, entah karena shock atau karena apa aku tidak tahu tapi dia bersikap aneh. Polisi bertanya-tanya bagaimana bisa dirigen bensin itu tumpah. Vera pun menjawab bahwa anjingnya lah yang mungkin melakukan itu. 

Seseorang dibelakang ku berbisik

"Bukankah Dema dan Vera berdebat hebat minggu kemarin?" Ucap nya

"Husssss, diam. Nanti ada yang dengar" ucap lawan bicaranya

" Permisi, apakah boleh bertanya sesuatu? Ucapku

"I-i-iya silahkan " jawabnya ragu

" Apakah benar minggu kemarin, Vera dan Dema bertengkar?" Tanyaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun