Mohon tunggu...
Adinda Anggita
Adinda Anggita Mohon Tunggu... Jurnalis - Public Relations student

Tulisan yang saya tulis hasil dari segelas es kopi susu.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bisa Merusak Lingkungan, Cek Sunblock Anda Sekarang!

18 Januari 2020   10:00 Diperbarui: 18 Januari 2020   10:06 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Apakah tabir surya (sunblock) yang Anda pakai sudah aman bagi ekosistem terumbu karang di laut?

Ketika beraktivitas di luar ruangan, tentunya Anda akan terkena paparan sinar matahari secara langsung. Apalagi jika Anda yang suka bepergian berenang di pantai. Menggunakan produk perawatan dan kecantikan adalah hal paling sederhana yang dapat dilakukan untuk melindungi kulit. 

Sayangnya, beberapa produk perawatan dan kecantikan ternyata tidak aman bagi ekosistem laut. Salah satunya adalah sunblock. Jika tidak teliti, pelindung ekstra dari sinar matahari ini ternyata dapat merusak ekosistem terumbu karang di laut.

Menurut riset lingkungan yang dilakukan oleh organisasi non profit internasional, Haereticus Environmental Laboratory di Virginia, ternyata sunblock menjadi salah satu faktor banyaknya terumbu karang mati. Dr. Craig A. Downs Ph.D, Direktur Eksekutif organisasi tersebut, mengatakan bahwa zat kimia bernama oxybenzone adalah salah satu penyebab utamanya.

Proses sebuah produk sunblock dapat merusak ekosistem terumbu karang. Misalnya, ketika Anda menggunakan sunblock di seluruh tubuh saat berenang di pantai. 

Tanpa disadari, sunblock yang Anda gunakan ternyata tidak ramah bagi terumbu karang (non-reef safe) dan dapat merusak ekosistemnya. Maka air laut yang membilas kulit Anda nanti akan mengandung bahan-bahan yang dapat merusak ekosistem terumbu karang dan menyebabkan terjadinya proses pemutihan karang (coral bleaching).

Coral bleaching adalah peristiwa menghilangnya alga Zooxanthellae dari tubuh karang, alga tersebut memberi warna-warni pada karang, sehingga dengan ketiadaannya secara otomatis membuat karang mengalami proses pemutihan (bleaching). 

Peristiwa coral bleaching di Indonesia sudah terjadi sejak Mei 1983 hingga terakhir Oktober 2019. Peristiwa ini terjadi dengan selang waktu 14 tahun sekali, kemudian merapat menjadi 12 tahun sekali. Dan kini menjadi kurang dari 6 tahun sekali.

Menurut dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Angelia Anugrah Azis, Sp.KK, pada kemasan produk sunblock yang tidak terdapat tulisan "reef-safe" atau "coral save" atau "coral friendly" terdapat kandungan oxybenzone di dalamnya. Kandungan ini tidak hanya merusak biota laut, tetapi juga membuat komponen genetik karang. Misalnya, karang tidak bisa berkembang dengan sempurna.

Selain itu, terdapat zat pengawet dalam sunblock juga bersifat racun, yaitu paraben. Jenis paraben yang sering dipakai antara lain; methyl paraben dan butyl paraben atau phenoxythanol yang sebenarnya merupakan obat bius bagi ikan. Ternyata, akumulasi bahan kimia tersebut bisa merubah rasa ikan laut jika dikonsumsi.

Efek penggunaan oxybenzone dan paraben pada kulit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun