Mohon tunggu...
Adinda Fanny B
Adinda Fanny B Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sedang berkuliah di Universitas Kristen Satya Wacana gemar membaca dan selalu tertarik mengenai pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alasan Orangtua Menanamkan Pendidikan Moral dan Karakter Pada Anak Sejak Usia Dini

28 November 2022   14:38 Diperbarui: 28 November 2022   15:26 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keberhasilan dan kesuksesan suatu bangsa ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Sumber daya manusia haruslah mempunyai fisik, mental yang kuat disamping itu juga harus pintar beradaptasi dan memiliki penguasaan terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Selain yang telah disebutkan tadi tidak kalah pentingnya adalah moral dan karakter yang akan mempengaruhi pengambilan sikap dalam bertindak. Anak-anak yang adalah menjadi tumpuan bagi bangsa untuk memajukan perkembangan negara Indonesia, maka perlu untuk mempersiapkan mereka memiliki sumber daya yang berkualitas adalah hal mutlak. Bayangkan saja jika 20 hingga 30 tahun mendatang generasi anak-anak tidak dipersiapkan dengan semestinya, Indonesia akan menjadi seperti apa kedepannya. Oleh karena itu, perlunya persiapan dan pembentukan dalam proses menuju Indonesia yang unggul.

Indonesia akan masuk pada usia emas di tahun 2045, momen tersebut masih lama tetapi perlu disiapkan secara matang dan baik sejak jauh hari bagi anak-anak dimana anak sebagai aset Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berkualitas, bermoral dan berkarakter. Lingkungan keluarga sebagai lingkungan pertama pendidikan anak berperan penting dalam perkembangan pendidikan moral dan karakter anak nantinya. Orang tua yang menjadi contoh bagi anak perlu untuk menanamkan dan menyadari pentingnya pendidikan moral dan karakter sejak anak usia dini karena pendidikan moral dan karakter akan menjadi bekal anak dimasa mendatang.

Pendidikan Moral

Moral merupakan salah satu aspek perkembangan bagi anak yang harus diajarkan dan di stimulasi pada anak sejak usia dini. Soesilo, dkk (2018) dalam buku Konsep Dasar Perkembangan Anak Usia Dini menjelaskan bahwa moralitas dapat diartikan sebagai perilaku moral menurut hukum dan adat istiadat yang ada di lingkungan itu. Perkembangan moral dipandang sebagai aspek penting yang menentukan kepribadian individu sebagai makhluk sosial.

 Perkembangan moral menurut Piaget dalam Soesilo (2014) bahwa moral berkembang dalam dua tahapan, tahap pertama disebut tahap realisme moral atau moralitas dalam tahap ini berkembang sampai anak usia tujuh tahun dan anak secara otomatis menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada tanpa penelaah rasional. Dalam fase ini menganggap bahwa orang tua dan orang dewasa disekitarnya dianggap sebagai mahkluk yang serba bisa sehingga patut diikuti tanpa patut bertanya-tanya. Tahap kedua disebut moralitas otonom, dan moralitas yang muncul dari interaksi yang seimbang dimulai sekitar usia 8 tahun dan berlanjut hingga dewasa. Selama tahap ini, rasa benar dan salah orang tua perlahan berubah, tergantung pada keadaan dan faktor. Pada saat seorang anak berusia 12 tahun, kemampuan mereka untuk bertindak memungkinkan mereka memahami aturan dan alasan di balik ekspektasi orang lain. Oleh sebab itu, anak dapat memperhatikan konsekuensi perilakunya secara lebih rasional.  

Pendidikan Karakter

Sudaryanti (2012) dalam Khaironi (2017) menjelaskan dalam kamus besar bahasa Indonesia bahwa kata "karakter" diartikan sebagai sifat kejiwaan, akhlak dan budi pekerti. Kemudian Wynne (1991) dalam Mulyasa (2011) mengungkapkan bahwa karakter berasal dari bahasa yunani yang berarti "to mark" atau menandai dan fokus pada bagaimana menerapkan nilai kebaikan dalam tindakan nyata dan dalam perilaku sehari-hari. Karakter sangat berkaitan erat dengan pribadi seseorang sehingga seseorang tersebut dapat dikatakan orang yang berkarakter jika perilakunya baik sesuai etika dan moral.

Sahlan (2013) dalam Khaironi (2017) mengungkapkan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah orientasi dalam penyelenggaraan pendidikan di lembaga pendidikan. Pendidikan karakter sangat penting bagi kehidupan manusia, terutama bagi generasi muda penerus bangsa. Ainissyifa (2014) dalam Khaironi (2017) pendidikan karakter harus diajarkan sejak dini melalui proses yang disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Dari sini dapat disimpulkan bahwa orang tua harus menjalani pendidikan karakter untuk mendidik anak-anak mereka perilaku yang terpuji dan terpuji.

Alasan orang tua perlu menanamkan pendidikan moral dan karakter sejak usia dini

Anak pada usia dini sedang dalam usia "golden age" dimana pada usia tersebut anak belajar banyak dari orang tua maupun lingkungan disekitarnya. Soesilo dalam (2018) menyatakan bahwa masa usia dini adalah masa pondasi dasar kesehatan fisik dan mental, kecerdasan, kepribadian, perilaku sosial, dan kemampuan belajar seseorang anak sedang dibentuk. Semua aspek ini ditentukan pada usia dini dan akan dibawa sepanjang umur hidup anak tersebut.

Alasan orang tua perlu menanamkan pendidikan moral dan karakter sejak usia dini akan menumbuhkan perilaku terpuji pada anak tidak hanya bagi orang tuanya saja tetapi juga untuk lingkungan disekitarnya. Kebiasaan baik yang sudah diajarkan sejak usia dini pasti akan diingat oleh anak hingga dewasa. Pendidikan moral dan karakter juga menjadikan anak dapat mengolah emosinya dimana emosi juga menjadi hal penting dalam kehidupan anak tersebut. Kemudian Pendidikan moral dan karakter dapat mengembangkan potensi anak sehingga anak dapat berperilaku baik selain itu anak dapat menjadi pribadi yang bermartabat terlebih juga bagi lingkungan sekitarnya anak menjadi panutan bagi teman-teman sebayanya. Dengan pendidikan moral dan karakter anak dapat menjadi pribadi yang mandiri, kreatif dan memiliki wawasan yang baik pula. Pendidikan ini juga penting bagi anak untuk memiliki sikap yang jujur, adil, empati yang tinggi serta memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun