PPKM(Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat adalah program yang dikeluarkan pemerintah yang berlaku sejak 3 Juli 2021 sampai dengan 20 Juli 2021 khusus daerah Jawa-Bali. PPKM ini dibentuk dengan tujuan menurunkan angka kasus Covid-19 yang terus meningkat karena adanya varian baru yaitu varian Delta dengan cara membatasi kegiatan masyarakat diluar lingkungan rumah. PPKM sendiri terdiri dari beberapa level berdasarkan jumlah kasus dan tanggalnya. Terdapat 4 level tingkatan dalam PPKM yang dimulai dari PPKM Mikro pada tanggal 3- Feruari 2021 sampai dengan 22 Februari 2021 yang kemudian mengalami perpanjangan.
Pada pemberlakuan PPKM Darurat ini terjadi penurunan kasus Covid-19 selama seminggu berturut-turut. Tercatat pada Senin, 19 Juli 2021 penambahan kasus Covid-19 sebanyak 34.257 orang yang mengalami penurunan dibandingkan dengan hari sebelumnya yakni 44.721 kasus. Namun hal ini terjadi juga disebabkan oleh berkurangnya jumlah orang yang melakukan testing Covid-19. Menurut data Kementrian Kesehatan testing Covid-19 hanya mencapai 1.087.351 orang dalam seminggu, angka tersebut menurun 5,5% dari seminggu sebelumnya yang mencapai 1.150.937 orang.
Sedangkan data kematian cenderung mengalami kenaikan selama seminggu terakhir dan sudah enam hari berturut-turut mencapai angka lebih dari 1.000 tiap harinya. Hal ini harus dijadikan refleksi pemerintah dalam menangani kasus Covid-19. Dari data Corona.jakarta.go.id keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta terisi 79% dengan sisa kapasita tempat ICU dengan ventilator 3% dan tanpa ventilator 17% sedangkan kamar isolasi 21%.
Saat kasus Covid-19 pada daerah Jawa-Bali menurun, kasus Covid-19 diluar Jawa-Bali justru meningkat. Contohnya, di Sumatera Utara mengalami kenaikan angka kasus 3 hari berturut-turut masih diatas 1.000 kasus per hari. Disebut oleh WHO Provinsi Sumatera Utara mengalami peningkatan hingga 238%. Dalam keseluruhan kenaikan kasus Covid-19 di luar Jawa mencapai 61,8%. Kenaikan kasus ini meningkat dua kali lipat dibandingkan sebelumnya yang hanya 37,79%. Provinsi yang mengalami kenaikan paling tinggi adalah Provinsi Kalimantan Timur dengan 1.749 kasus.
Kasus Covid-19 diluar Jawa-Bali yang semakin meningkat membuat pakar Edimologi UGM, Hari Kusnanto Josoef, meminta agar memperhatikan daerah luar Jawa yang juga membutuhkan pasokan-pasokan barang medis seperti tabung gas serta obat-obatan. Luhut menyatakan bahwa pemerintah sedang memikirkan hal tersebut. Pemerintah akan mengupayakan pengadaan obat-obatan secara bertahap dan sesuai dengan ketentuan.
Adanya dampak positif dari pemberlakuan PPKM Darurat pada daerah Jawa-Bali ini,membuat pemerintah memperpanjang kembali PPKM Level 4 hingga 2 Agustus 2021 dengan menyesuaikan kembali kegiatan-kegiatan masyarakat yang sedikit demi sedikit mulai dilonggarkan. Seperti diperbolehkannya makan di tempat dengan syarat 20 menit selesai dan pasar rakyat yang hanya diperbolehkan buka sampai dengan jam 15.00. Hal ini dilakukan agar kasus Covid-19 tidak langsung melonjak naik kembali. Pemerintah mengarahkan masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan dengan melakiukan 3M( Memakai masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan) dan berharap agar 3T(Testing, Tracing, Treatment) dapat ditingkatkan lebih baik lagi kedepannya.
 Pemerintah juga akan membagikan bantuan sosial untuk masyarakat dan usaha mikro kecil yang terkena dampak PPKM Level 4..
Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat harus mendukung peraturan pemerintah yang bertujuan agar masyarakat sehat,aman, dan terhindar dari penyakit Covid-19 yang mematikan terutama Covid-19 varian Delta. Sudah banyak sekali orang yang kehilangan keluarga mereka yang disebabkan virus ini. Bahkan anak-anak pun banyak yang menjadi yatim piatu. Mentaati peraturan yang ada merupakan salah satu bentuk mendukung program pemerintah. Yang mana akan berdampak pada penurunan kasus Covid-19 yang ada sekarang ini.
