Mohon tunggu...
Adinda Santoso
Adinda Santoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi di Semarang

Penyuka senja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stop Buang Minyak Jelantah! Solusi Ide dalam Mengolah Limbah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi yang Bernilai Ekonomis

15 Agustus 2022   17:14 Diperbarui: 15 Agustus 2022   17:23 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Bersama Ibu -- Ibu PKK di Dukuh Geneng, Desa Banyuanyar

Banyuanyar, Ampel, Boyolali (31/7/2022) Lilin aromaterapi memiliki beragam khasiat bagi tubuh dan dapat digunakan sebagai refreshing, relaxing, menyembuhkan sakit kepala, menghilangkan stress dan kecemasan, memperbaiki suasana hati dan mengatasi insomnia. Lilin aromaterapi ternyata bisa dibuat dari limbah minyak jelantah yang tidak terpakai dan mudah dipraktikkan dalam proses pembuatannya.

Dalam setiap kegiatan memasak, tentu menghasilkan limbah minyak jelantah. Minyak goreng bekas atau yang biasa dikenal minyak jelantah adalah minyak goreng yang sudah digunakan berulang-ulang (4 kali) pemakaiannya dan minyak tersebut sudah turun kualitasnya. Penggunaan minyak goreng secara berulang akan mengakibatkan kerusakan minyak karena lemak tidak jenuh teroksidasi membentuk senyawa peroksida. 

Minyak jelantah yang dibuang sembarangan ke lingkungan ternyata berdampak buruk bagi lingkungan dan menyebabkan pencemaran tanah yaitu hilangnya kesuburan tanah maupun pencemaran air yang menyebabkan rusaknya ekosistem perairan karena meningkatnya kadar Chemical Oxygen Demind (COD) serta Biological Oxygen Demind (BOD) yang disebabkan tertutupnya permukaan air dengan lapisan minyak. 

Tak hanya itu, minyak jelantah juga berbahaya bagi kesehatan karena jika ditinjau dari komposisi kimianya, minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik, yang terjadi selama proses penggorengan sehingga dapat menyebabkan penyakit kanker dalam jangka waktu yang panjang.

Limbah minyak jelantah tidak bisa ditekan produksinya, karena kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan memasak. Oleh karena itu, diperlukan terobosan baru untuk mengolah limbah minyak jelantah selain untuk dikonsumsi. 

Melihat keresahan banyaknya limbah minyak jelantah dalam kehidupan sehari -- hari sekaligus bisa menjadi peluang ekonomi yang baru, atas inisiasi Adinda Santoso selaku mahasiswa TIM II KKN UNDIP mencoba kreatifitas dalam mengolah limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang bernilai ekonomis. Kegiatan ini memanfaatkan media berupa leaflet

Leaflet Edukasi Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi. Dokpri
Leaflet Edukasi Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi. Dokpri

Leaflet Edukasi Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi. Dokpri
Leaflet Edukasi Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi. Dokpri
Adapun untuk sasaran dalam program kerja ini adalah ibu -- ibu PKK Dukuh Geneng, Desa Banyuanyar. Kegiatan dimulai dengan edukasi mengenai limbah minyak jelantah, dampak pembuangan limbah minyak jelantah, dan dilanjutkan dengan demonstrasi produk dari pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Cara mengolah limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi sangatlah mudah. 

Bahan yang digunakan dalam pembuatan lilin aromaterapi yaitu minyak jelantah, palm wax atau bisa diganti lilin bekas, pewarna atau krayon bekas , essential oil. Proses pembuatan dimulai dengan memanaskan minyak jelantah, palm wax, dan krayon bekas sampai tercampur sempurna. 

Minyak jelantah dan palm wax digunakan dengan perbandingan 1:1. Campuran didinginkan sebentar sampai dirasa sudah hangat lalu diberi essential oil secukupnya dan diamkan hingga lilin memadat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun