Mohon tunggu...
Adinda Rida
Adinda Rida Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - about Raaa

nothing-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Klitih Jogja: Sisi Gelap Kota Jogja di Balik Gelar Kota Pelajar

26 Oktober 2021   10:00 Diperbarui: 26 Oktober 2021   10:10 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Daerah Istimewa Yogyakarta atau sering disebut Kota Jogja merupakan kota yang memiliki gelar sebagai kota pelajar. Hal ini dikarenakan Kota Jogja memiliki lebih dari 120 Perguruan Tinggi dan lebih dari 70 Sekolah Menengah Atas yang membuktikan bahwa kota ini sebagai kota dengan kampus terbanyak di Indonesia. Selain itu, tidak hanya kuantitas saja yang dilihat sebagai kota pelajar, namun kualitas juga mendasari adanya gelar tersebut, seperti banyaknya SMA SMK dan Perguruan Tinggi favorit yang banyak mencetak prestasi tingkat nasional maupun internasional.

Dengan adanya sebutan kota pelajar untuk Kota Jogja bukan berarti semua remaja di kota ini memiliki sikap yang mencerminkan pelajar yang baik dan taat peraturan akan tetapi sebagian kecil remaja memiliki sikap pembangkang dan sulit diatur. Banyak kriminalitas yang dilakukan oleh kalangan remaja dan menyebabkan kota ini memiliki tingkat kriminalitas yang relative tinggi, salah satunya contoh kriminalitas adalah aksi premanisme klitih.

Klitih merupakan salah satu fenomena sosial yang negatif di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya seperti Kalten dan Magelang.


Sebenarnya siapa target aksi klitih?

Perilaku klitih ini akan mengincar target tertentu yang biasnya berasal dari sekolah pesaing atau anggota geng pesaing. Adanya geng disetiap sekolah dan rasa tidak suka antar geng yang mendasari terjadinya perselisihan dan memicu aksi klitih ini. Menurut mereka, klitih diartikan sebagai aksi memutari kota atau daerah kemudian dengan sengaja melewati titik kumpul geng musuh dengan tujuan memprovokasi satu sama lain.

Namun semakin lama aksi klitih berubah menjadi syarat khusus agar dapat bergabung dalam geng sehingga aksi klitih ditargetkan untuk sembarang orang. Dan kebanyakan aksi klitih dilaksanakan pada malam hari di jalan yang sepi dan jauh dari penduduk agar aksinya tidak terpergok oleh orang lain.


Faktor adanya aksi klitih

Munculnya aksi klitih ini biasaya disebabkan oleh banyak faktor seperti, adanya masalah dalam keluarga khusunya dengan orang tua, kurangnya interaksi remaja dengan lingkungannya, dan karakter setiap anak yang berbeda-beda.

Penyebab yang paling mendasari munculnya aksi klitih adalah dinamika kelompok sosial ditambah lagi saat usia remaja, anak masih mencari jati diri dan ingin pengakuan dari lingkungan sekitarnya. Remaja seperti ini biasanya menghalahkan segala cara untuk medapatkan sesuatu dan mendapatkan pengakuan untuk membangun image dirinya.

Dampak aksi klitih

Hampir tidak ada dampak positif dari aksi klitih dan sebaliknya, terdapat banyak dampak negatif dari klitih seperti timbulnya keresahan dalam maskyarakat karena mereka merasa tidak aman, ketakutan berlebih orang tua kepada anaknya perihal keselamatan sang anak, citra sekolah menjadi buruk menyebabkan eksistensi yang awalnya dikenal dengan hal positifnya berubah menjadi hal negatif, aksi klitih ini juga memunculkan sifat-sifat yang buruk bagi anak terutama hilangnya rasa tanggungjawab anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun