Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Perkenalkan nama saya Adillah kasmir, dalam artikel berikut ini saya akan mengajak anda memahami apa itu  TANGGUNG  JAWAB  KAUM INTELEKTUAL DAN WAJAH ORGANISASI KELUARGA MAHASISWA FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN.
TANGGUNG JAWAB KAUM INTELEKTUAL
Sebelum kita membahas materi yang lebih dalam, sebelumnya yang perlu kita ketahui ialah apa sebenarnya yang disebut dengan tanggu jawab kaum intelektual. Jadi, tanggung jawab kaum intelektual merupakan kumpulan orang-orang berilmu yang tidak pernah puas dengan segala usaha yang dilakukan. Dengan demikian  mereka berusaha untuk terus menjadi baik dan lebih baik lagi. Tidak hanya itu kaum intelektual juga mempunya kecerdasan, kepandaian, dan suatu akal kreatif dalam memecahkan suatu masalah. Kaum intelektual termasuk kaum terpelajar serta kaum yang mampu membuka cakrawala intellectuals dan kultur ilmiah.
Adapun yang termasuk dengan kaum intelektual disini yaitu Mahasiswa. Kaum yang memiliki Pendidikan yang tinggi. Namun sebenarnya hal yang penting adalah akal dan pikiran yang bisa dimanfaatkan untuk kebaikan.
Dalam piramida social, Mahasiswa menempati posisi diantara pemerintah dan masyarakat. Dalam hal ini, Mahasiswa memiliki tanggung jawab sebagai penyambung lidah antara pemerintah dengan masyarakat.
Berikut Tri Darma Perguruan Tinggi :
- Pendidikan dan Pengajaran
- Penelitian dan Pengembangan
- Missal skripsi
- Pengabdian kepada masyarakat
- Misal penelitian
Seperti yang kita ketahui bahwa Tri Darma itu sendiri merupakan suatu kewajiban kaum intelektual baik itu mahasiswa maupun dosen. Dan karena Tri Darma juga, mahasiswa sering merasa terabaikan dengan alas an dosen yang selalu sibuk meneliti. Akan tetapi kita juga harus paham bahwa sebagai mahasiswa kita juga memiliki kewajiban tersebut dan menyadarinya.
Selain itu kaum intelektual juga tentunya kita sebagai penerima kebijakan antara mahasiswa dengan masyarakat sudah patut untuk untuk memiliki pemikiran bahwa kita harus menolong masyarakat dan tentunya diri kita sendiri. Jika ada kebijakan yang tidak bisa kita terima dan seharusnya kita lebih cerdas dibandingkan masyarakat , sehingga kita merasa diposisi yang lebih tinggi.
Bisakah kaum intelektual bersikap netral? Tentu saja tidak bisa. Salah satu novelis Inggris yang terkenal, George Orwell mengaku bahwa titik awalnya ketika menulis itu selalu berada pada keberpihakan. Orwell sendiri juga dikategorikan sebagai novelis yang teguh menantang segala bentuk ketidak adilan dan otoritarianisme.
Lantas apa yang menuntut kita sebagai kaum intelektual? Menjawab hal ini, Noam Chomsky dalam The Responsibility of intellectuals mengatakan, seorang intelektual dengan status istimewanya berkewajiban untuk memajukan kebebasan, dan perdamaian. Kata Chomsky, kaum intelektual tidak sekedar bertugas menyingkap kebohongan penguasa, tetapi juga menjelaskan sejauh apa kita terlibat dalam kejahatan itu dan bagaimana menghentikannya.