Mohon tunggu...
Adillah Fahma Putri
Adillah Fahma Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030055

Hallo saya Adillah Fahma Putri mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. Saya membuat blog ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Jurnalistik. Semoga tulisan yang saya buat dapat disukai teman-teman semua dan bermanfaat tanpa merugikan orang lain. Have a nice day for you guys and enjoy with my blog ^ ^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Balik "April Mop", Hari Penuh Kebohongan yang Dimaklumi

1 April 2021   11:32 Diperbarui: 1 April 2021   12:44 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tepat hari ini tanggal 1 April diperingati sebagai hari lelucon atau biasa disebut April Mop atau April Fools Day. Dimana pada hari ini kita dipercaya boleh melempar lelucon bahkan kebohongan kepada orang lain tanpa merasa bersalah. Budaya ini banyak dilakukan dibeberapa negara yang sebagian besar berasal dari negara barat. Walaupun beberapa orang dari seluruh dunia seringkali juga ikut merayakan momen ini. Namun sebenarnya budaya ini berasal dari mana sih dan kok bisa terjadi ? Nah budaya ini menurut banyak sejarawan memiliki banyak spekulasi mengenai kapan pertama kali budaya ini muncul dan terus berkembang di masyarakat. Salah satunya menyebutkan bahwa April Mop berasal dari bangsa Perancis pada tahun 1582 dimana ketika itu mereka mengganti kalender Julian menjadi kalender Gregorian yang membuat tahun baru berubah dari awalnya 1 April menjadi 1 Januari. Hal ini menyebabkan orang-orang yang belum mengetahui bahwa tahun baru diubah dianggap orang bodoh dan dijadikan lelucon bagi orang-orang yang sudah mengetahui.

Melihat perkembangan April Mop terlepas dari mana asal-usulnya ternyata cukup pesat, karena banyak negara yang sudah menjadikannya sebagai budaya mereka. Tidak hanya dari kalangan masyarakat saja yang merayakannya, namun media informasi mulai dari website berita, tv hingga google saja pernah memperingati April Mop. Karena hal ini banyak orang yang menjadi ragu dan tidak mempercayai berita apapun yang ditayangkan karena dianggap sebagai suatu lelucon. Tidak hanya itu, banyak kejadian yang memang benar terjadi namun dianggap lelucon oleh masyarakat yang pada akhirnya membawa petaka untuk mereka sendiri. Contohnya tsunami dan gempa bumi yang terjadi di Hawai pada tanggal 1 April 1946, dimana saat itu masyarakat sekitar sudah diberi peringatan namun mereka mengindahkannya dan dianggap sebagai suatu lelucon. Pada akhirnya peristiwa tersebut benar-benar terjadi dan menewaskan banyak orang, hingga disebut sebagai peristiwa 'Tsunami April Mop.'

Melihat kejadian yang cukup besar dan merugikan banyak orang, tentunya kita tidak bisa menganggap budaya April Mop ini sesuatu yang biasa saja dan menganggap segala sesuatu hanya 'prank'atau lelucon saja. So, apa saja sih yang harus kita waspadai jika ingin ikut merayakan momen ini? Let's check this out!

pinterest.com/Monsterindia.com
pinterest.com/Monsterindia.com

April Fools Day dipercaya lebih banyak membawa dampak dan efek negatif daripada hal yang positif. Hal ini sudah terlihat dari berbagai peristiwa besar yang hanya dianggap sebagai suatu lelucon karena diberitakan pada tanggal 1 April. Namun bagaimana jika pada 1 April salah satu keluarga kita yang paling kita sayangi harus meninggalkan dunia ini, apakah kita masih tetap berprinsip bahwa itu hanyalah April Mop dan membuat kita tidak bisa melihat keluarga yang kita sayang untuk yang terakhir kalinya. Tentunya hidup kita akan dipenuhi oleh penyesalan. Dilihat dari satu sisi saja sudah memberikan dampak dan efek yang buruk, apa kalian masih yakin untuk tetap mengikuti budaya ini?

Memang tidak ada salahnya kita saling memberikan lelucon satu sama lain terutama dengan teman-teman kita. Namun yang ditekankan disini adalah bagaimana kita membuat lelucon itu, mungkin akan baik-baik saja apabila kita melemparkan joke yang ringan dan cukup receh daripada membuat lelucon yang jika dipikir secara mendalam akan merugikan banyak orang. Umpan balik yang didapat tentunya akan berbeda-beda, karena sifat manusia tidak ada yang sama sehingga lelucon yang dianggap kita sebagai suatu yang menyenangkan bisa saja dianggap orang lain sebagai sesuatu yang menyebalkan dan mengerikan.  Apalagi ketika melakukan lelucon tersebut disekitar banyak orang dan bermain fisik, tentunya bagi orang yang mendapat lelucon akan dianggap suatu yang memalukan bahkan yang terparah bisa menyebabkan trauma. Karena pada nyatanya membuat sesuatu lelucon, sadar tidak sadar akan menyasar kepada kesehatan mental yang disebabkan munculnya berbagai macam emosi ketika memberikan respon dari berbagai lelucon.

Kesehatan mental yang paling terlihat mungkin saja gangguan emosi dan gangguan cemas. Gangguan emosi yang seringkali muncul adalah gangguan marah, karena ketika kita menganggap sebuah lelucon adalah sesuatu yang nyata tetapi tiba-tiba kita tahu bahwa itu hanya untuk merayakan momen April Mop secara tidak sadar emosi marah yang muncul bisa meledak. Dimana jika terus-terusan terjadi akan membahayakan diri sendiri, karena kesehatan mental tidak dapat dianggap enteng. Selain itu lelucon April Mop bisa saja membawa gangguan panik untuk orang yang diberikan lelucon. Contohnya saja jika kita berniat mengejutkan seseorang dengan memecahkan balon, bisa saja orang tersebut mempunyai trauma yang berhubungan dengan balon sehingga ketika mendapat lelucon tersebut gangguan cemas karena trauma pun akan muncul.

pinterest.com/magazine.magix.com
pinterest.com/magazine.magix.com

Terlepas dari April Mop, sekarang ini banyak bermunculan budaya yang mirip dengan April Mop yakni budaya prank dikalangan masyarakat baik dari kalangan atas ataupun kalangan menengah ke bawah. Bahkan public figure saja sering menampilkan konten prank di channel youtube ataupun di stasiun TV. Melihat hal itu tentunya memberikan dampak dan efek yang cukup besar untuk masyarakat. Karena secara tidak langsung kita boleh melakukan prank dimana pun dan kapan pun. Okelah jika kita melakukannya untuk bersenang-senang dengan teman ataupun keluarga. Yang menjadi masalah adalah jika melakukan prank melebihi batas dan berlebihan hanya untuk mendapat perhatian dari banyak orang atau ingin viral dikalangan masyarakat. Contohnya saja kasus yang belum lama ini terjadi, ketika salah satu youtuber membuat konten prank memberikan bantuan covid-19 untuk gelandangan namun isi bantuan tersebut adalah sampah. Hal tersebut tentunya membuat geram siapapun yang melihatnya, bukannya menjadi terkenal dan dikagumi namun berakhir di penjara. Di masa pandemi ini kita harusnya saling tolong menolong, bukan menjadikannya sebuah konten karena kita sama-sama sedang berjuang melawan virus yang tengah merebak di dunia ini.

Menghadapi momen April Mop atau April Fools Day ini sebenarnya tidak masalah untuk merayakannya dan membuat banyak lelucon dengan teman-teman atau keluarga. Namun yang menjadi masalah apabila menjadikan momen ini untuk bertindak seenaknya dengan orang lain dan membuat lelucon yang berlebihan serta menyakiti banyak orang. Hal itu hanya akan membuat kita mempunyai jarak dengan orang lain, membuat hubungan dengan orang lain menjadi berantakan. Jika kalian ingin merayakan momen April Mop ini kalian bisa saling bersepakat dengan teman-teman kalian sehingga ketika kalian membuat lelucon tidak akan menimbulkan dampak dan efek yang negatif untuk orang lain terutama orang terdekat kita. Namun akan lebih baik tidak melakukan April Mop karena akan terlalu banyak kebohongan dimana jika kita terlalu banyak melakukan kebohongan tingkat kepercayaan orang lain kepada kita akan menurun. Bisa saja ketika kita tidak berkata bohong namun orang lain akan menganggapnya bohong karena kita sudah di cap sebagai pembohong. Tidak ingin kan mendapat pandangan seperti itu, maka dari itu jadilah diri kalian sendiri dan bertutur katalah yang baik agar orang lain juga baik kepada kita.

Thank You

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun