Jakarta Selatan
Hampir dua tahun negara Indonesia masih menduduki angka kasus positif covid tertinggi di dunia. Hal tersebut mengakibatkan diperpanjangnya PSBB yang kini diganti nama menjadi PPKM oleh pemerintah di era new normal saat ini.
Meski pemerintah menetapkan Indonesia sebagai normal baru, namun sejumlah sektor masih banyak yang belum berjalan aktif kembali seperti contoh sektor pendidikan yaitu mulai dari Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi masih belum mendapat izin aktif kembali.
Dengan itu seluruh pelajar maupun mahasiswa masih diharapkan melakukan pembelajaran secara daring atau online. Dengan adanya pembelajaran daring tidak semua pelajar ternyata mampu mengikuti proses belajar dengan efektif. Seperti salah seorang mahasiswa semester akhir ini yang berhasil saya wawancarai.
"Awal mulai kuliah online pada saat saya semester 5, saat itu emang bersyukur banget bisa belajar dirumah dalam jangka waktu lama tentunya bisa santai" ungkap Dinda Ayu Rizkia, mahasiswa semester 8 Universitas Muhammadiyyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) pada (Sabtu, 5 Juni 2021)
Dinda mengaku awal mula diterapkannya belajar daring sangat senang karena tidak perlu datang kekampus, belajar dan absen hanya dari rumah saja."Ya, tapi makin kesini saya makin merasa jenuh juga lama lama, apalagi seiring bertambahnya semester, tugas makin numpuk, magang juga jadi kurang efektif karena kurang informasi ditambah lagi saya yang sebentar lagi sibuk menyusun skripsi" ujarnya.
Dinda juga mengaku kesulitan dalam melakukan bimbingan skripsi melalui online karena menurutnya kurang efektif dibandingkan tatap muka langsung dengan dosen pembimbing.
Dinda berharap dengan berjalannya kuliah online yang sampai pada hari ini, pihak kampus memberikan toleransi kepada mahasiswa nya terkait tugas hingga kebijakan skripsi, agar tidak memberatkan mahasiswa yang kurang akan informasi yang efektif.
